Terpapar Polusi, Taj Mahal Berubah Warna

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Kamis, 03 Mei 2018 15:36 WIB
Situs warisan bersejarah dunia Taj Mahal di India dikabarkan mulai berubah warna karena terpapar polusi.
Situs warisan bersejarah dunia Taj Mahal di India dikabarkan mulai berubah warna karena terpapar polusi. (sarangib/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu situs bersejarah dunia Taj Mahal di India dikabarkan mulai berubah warna karena terpapar polusi. Mahkamah Agung India memerintahkan pemerintah India mencari cara untuk mengembalikan warna asli situs ikonik itu dengan berkonsultasi dengan ahli cagar budaya lokal maupun internasional.

Hakim Mahkamah Agung Madan Lokur dan Deepak Gupta mengaku terkejut ketika melihat kondisi bangunan yang seharusnya berwarna putih marmer berubah menjadi kuning bahkan cokelat dan hijau di sejumlah sisinya.

Padahal bangunan yang berdiri sekitar abad ke-17 itu masuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belakangan warna Taj Mahal berubah menjadi kuning, dan saat ini cokelat dan hijau. Tampaknya pemerintah tak berdaya. SItus ini harus diselamatkan," ucap kedua hakim kepada Times of India, Kamis (3/5).

Sejumlah pihak mengatakan perubahan warna Taj Mahal kemungkinan besar disebabkan pembangunan konstruksi di sekitarnya dan kotoran serangga.

Limbah dari Sungai Yamuna yang mengalir persis di samping istana dikabarkan menarik banyak serangga. Serangga-serangga tersebut lalu mengeluarkan kotoran ke dinding Taj Mahal.

Pada 1990-an, Mahkamah Agung juga pernah memerintahkan penutupan ratusan pabrik di dekat Taj Mahal demi melindungi istana itu dari polusi.

Taj Mahal didirikan pada 1963 oleh Kaisar Mughal Shah Jahan. Istana itu dibangun Mughal sebagai makam istri kesayangnya, Putri Mumtaz Mahal, yang meninggal saat melahirkan anak ke-14 mereka.

Taj Mahal merupakan salah satu tujuan wisata di India yang banyak menarik turis asing. Setiap harinya, bangunan yang terletak di Agra, Uttar, Pradesh, India ini mampu menarik sedikitnya 50.000 turis atau sekitar 7 juta orang setiap tahun.

Sebagai langkah pemeliharaan, The Archaeological Survey of India, organisasi pengurus Taj Mahal, menerapkan aturan batas maksimal tiga jam per satu orang pengunjung. Berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dua kota di India menempati kota paling tercemar polusi ke-14 dn ke-15 di dunia. (nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER