Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Mesir Abdel Fattah al-Sisi mendorong
Israel dan
Palestina untuk menghindari langkah yang bisa berujung pada lebih banyak kematian, seusai kerusuhan berdarah pecah di perbatasan kedua negara.
Israel ditekan masyarakat internasional setelah pasukan perbatasannya menembak mati sekitar 60 warga Palestina yang memprotes pemindahan kedutaan besar Amerika Serikat ke Yerusalem, awal pekan ini.
"Saya harap pesan ini mencapai saudara-saudara kita warga Palestina bahwa pengungkapan ekspresi dan protesnya terkait keputusan ini jangan sampai berujung pada langkah yang bisa mengakibatkan lebih banyak korban, kata al-Sisi dikutip
AFP, Kamis (17/5).
"Di lain sisi, saya berharap Israel memahami bahwa reaksi warga Palestina terkait isu ini adalah sah dan mereka harus sangat berhati-hati dengan nyawa warga Palestina."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Al-Sisi berbicara di televisi pemerintah tentang peran Mesir dalam konflik. Dia mengatakan pemerintahannya berhubungan dengan kedua pihak "agar pertumpahan darah ini selesai."
Presiden Mesir mengatakan dirinya sempat memperingatkan pemindahan Kedubes AS "akan membawa dampak negatif dalam opini negara Arab dan publik Muslim."
Lebih dari 100 warga Palestina terbunuh dalam tujuh pekan protes. Sebagian besar di antaranya kehilangan nyawa di tangan penembak runduk atau sniper Israel.
Para menteri negara Arab akan menggelar rapat "luar biasa" pada Kamis di Kairo untuk membahas langkah lebih jauh terkait masalah ini.
(aal)