Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, menyindir Mahathir Mohamad dan Lim Guan Eng dengan mengatakan bahwa pernyataan tak jelas "Perdana Menteri atau Menteri Keuangan" membuat perekonomian negaranya kacau.
Di awal pernyataan yang diunggah melalui jejaring sosial Facebook, Najib mengkritik karena pemerintah mengatakan bahwa utang pemerintah mencapai 56 persen dari GDP, padahal angka resminya hanya 50,9 persen.
"Mengatakan bahwa utang kita sekarang RM1 triliun tanpa memberikan rinciannya hanya akan membuat pasar finansial tak menentu, menurunkan tingkat kredit sejumlah badan dan kepercayaan investor pada institusi kita, termasuk Bank Negara Malaysia," tulis Najib.
Najib kemudian mengatakan bahwa ada perbedaan antara narasi politik dan fakta. Jika keduanya dicampur, akan timbul ketidakyakinan atas kredibilitas Malaysia dan profesionalitas institusi yang mempersiapkannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akibat pernyataan membingungkan ini, indeks Bursa Malaysia jatuh hampir di seluruh pasar modal di seluruh dunia, menyebabkan puluhan miliar ringgit di pasar saham hilang dalam sehari," tulis Najib.
PM Malaysia periode 2009-2018 ini kemudian menjabarkan bahwa akibat pernyataan pemerintah tersebut, indeks bursa saham Malaysia jatuh 40,78 poin atau 2,21 persen, sementara Indonesia naik 0,71 persen.
Mengutip berita
The EdgeMarket, Najib mengatakan bahwa kejatuhan pasar saham salah satunya akibat kekhawatiran akan utang publik Malaysia.
"Penurunan ini akan menyebabkan beban pembiayaan utang lebih tinggi dari RM10 juta pertahun bagi negara kita dan menyebabkan bank kita yang sudah meminjam dari pasar internasional akan rugi berpepanjangan," kata Najib.
Menurut Najib, semua ini akan menyebabkan arus keluar modal dari investor asing sehingga nilai Ringgit bakal melemah.
Di akhir pernyataan tersebut, Najib pun mengkritik keputusan Mahathir untuk memotong gaji pegawai negeri demi membantu mengurangi utang pemerintah.
"Sementara kalian ingin menyalahkan saya untuk memberikan persepi posisi keuangan yang mengerikan demi membenarkan alasan kalian tak dapat memenuhi janji kampanye dan memangkas pegawai sipil secara besar-besaran, kalian harus ingat bahwa negara dan rakyat kita harus diutamakan," kata Najib.
Melanjutkan pernyataannya, Najib menulis, "Kalian juga bisa merilis pernyataan tak tepat mengenai 1MDB atau menceritakan hanya separuhnya kepada negara dan rakyat, tapi waktu untuk bermain politik sudah selesai."
Najib merilis pernyataan ini di akun Facebook pribadinya beberapa jam sebelum memenuhi panggilan kedua Komisi Anti-korupsi Malaysia (MACC) terkait skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Berbalut kemeja putih dan jas hitam, Najib melenggang santai sembari tersenyum menuju ke dalam gedung MACC, layaknya saat ia memenuhi panggilan pertama pada Selasa lalu.
[Gambas:Facebook]Ketua MACC Shukri Abdull, mengatakan bahwa pihaknya belum mengeluarkan keputusan mengenai penahanan Najib karena masih membutuhkan keterangan dua saksi penting.
Rangkaian pemeriksaan ini dilakukan setelah MACC menemukan bukti aliran dana sekitar US$10,6 juta ke rekening pribadi Najib dari unit pendanaan negara SRC International, bekas anak perusahaan 1MDB.
Keseluruhan skandal ini menjadi sorotan setelah pada 2015 lalu
Wall Street Journal melaporkan ada aliran dana sebesar US$681 juta dari 1MDB masuk ke rekening pribadi Najib.
(has)