Di Jepang, JK Kecam Pemindahaan Kedutaan AS ke Yerusalem

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Rabu, 13 Jun 2018 02:25 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut pemindahan Kedutaan AS ke Yerusalem meningkatkan ketegangan di seluruh dunia.
akil Presiden Jusuf Kalla (JK) bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dalam kegiatan makan malam di Hotel Imperial Tokyo, Jepang, Senin (11/6) malam waktu setempat. (Dok. Biro Setwapres)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyinggung keputusan Amerika Serikat (AS) yang memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem saat memberikan pidato dalam Konferensi Internasional ke-24 tentang 'The Future of Asia' di Tokyo, Jepang, Selasa (12/6).

JK mengatakan keputusan itu tak lepas dari keterbukaan negara-negara di dunia yang membuat kebijakan proteksionisme dan unilateralisme semakin berkembang. Salah satunya termasuk sikap pemerintah AS yang saat ini melakukan pendekatan unilateral dalam menanggapi perkembangan yang berlangsung di Timur Tengah dan Semenanjung Korea.

"Keputusan AS memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem membuat perdamaian di Palestina semakin sulit terwujud dan meningkatkan ketegangan di seluruh dunia," ujar JK melalui keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (12/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Keputusan unilateral AS ini tak hanya sekali terjadi. Sebelumnya AS juga keluar dari Trans Pacific Partnership Agreement (TPP) atau Kemitraan Trans Pasifik dan Paris Agreement untuk melakukan perang dagang dengan beberapa negara.

"Tindakan seperti ini akan mencederai upaya membangun konsensus dalam komitmen global yang dibangun puluhan tahun," katanya.

Menurut JK, nilai-nilai seperti demokrasi, keterbukaan ekonomi, dan pengentasan kemiskinan yang dianut bersama di masa lalu saat ini semakin pudar. Hal ini berdampak pada semakin terbelahnya negara-negara di dunia secara ekonomi maupun politik.


Akibatnya, lanjut JK, semakin banyak masalah timbul mulai dari krisis Iran dan Yerusalem yang memicu jaringan teroris dunia hingga retaliasi atau aksi pembalasan dari negara-negara dengan kondisi ekonomi yang maju pasca kebijakan proteksionis AS.

"Singkatnya, masalah-masalah baru muncul sebelum masalah lama terselesaikan. Dunia menjadi semakin rapuh," ucap JK.

Dalam konferensi itu, JK pun meminta agar para pemimpin negara maupun pelaku usaha di Asia menyerukan agar semua negara bekerja sama menangani permaslahan yang dihadapi. Namun ia mengingatkan hanya negara yang stabil secara internal dapat berperan efektif dalam kerja sama tersebut, termasuk Indonesia.

Kekerasan yang menewaskan wartawan di Jalur Gaza.Foto: REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Kekerasan yang menewaskan wartawan di Jalur Gaza.


"Masalah yang kita hadapi tidak dapat diselesaikan satu negara sendiri. Kerja sama internasional menjadi keharusan untuk menangani masalah ini," tuturnya.

Acara konferensi ini merupakan forum tahunan yang diselenggarakan Nikkei dengan mengundang sejumlah pimpinan di kawasan Asia. Selain JK hadir pula Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad, Wakil PM Korea Selatan Kim Dong Yeon, Wakil PM Vietnam Truong Hoa Binh, Wakil PM Singapura Teo Chee Hean, dan sejumlah pimpinan negara lainnya.

(nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER