LAPORAN DARI SINGAPURA

Selesai Bertemu Kim Jong-un, Trump Tinggalkan Singapura

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Selasa, 12 Jun 2018 18:33 WIB
Presiden AS Donald Trump meninggalkan meninggalkan Singapura beberapa jam setelah bertemu pemimpin Korut, Kim Jong-un.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump meninggalkan Singapura setelah bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. (REUTERS/Jonathan Ernst)
Sentosa, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump meninggalkan Singapura beberapa jam setelah bertemu pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, Selasa (12/6) sore.

Pantauan CNNIndonesia.com, setelah menggelar jumpa pers mengenai pertemuannya dengan Kim di Capella Hotel, Sentosa, rombongan Trump langsung meninggalkan lokasi pertemuan menuju Hotel Shangri-La.

Tak lama, Trump bersama delegasinya keluar dari hotel menuju Pangkalan Udara Militer Paya Lebar. Sekitar 18.32 waktu lokal, pesawat Air Force One terlihat lepas landas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Kim Jong-un, adik perempuannya, Kim Yo-jong, dan delegasi dilaporkan baru akan pulang ke Korea Utara pada malam ini antara 21.00 hingga 00:00.
Dua maskapai komersil Air China dari Beijing dilaporkan tengah berada dalam perjalanan menuju Bandara Internasional Changi untuk menjemput Kim Jong-un dan rombongannya

Dalam pertemuan bersejarah hari ini, Kim dan Trump sepakat bekerja sama mengupayakan denuklirisasi utuh di Semenanjung Korea. Hanya saja, tak dijelaskan apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan itu.

Keduanya menjalani serangkaian dialog sejak pagi hingga tengah hari tadi. Setelah menandatangani dokumen, Trump menggelar konferensi pers untuk mengungkap hasil pertemuannya.

Pertemuan Trump dan Kim menandai pertama kalinya dalam sejarah ada pemimpin negara dari AS dan Korut yang bertatap muka secara langsung.
Hubungan kedua negara sempat memanas sepanjang 2017 lalu, ketika Korut terus melakukan uji coba rudal dan nuklirnya. Kim dan Trump kerap silih melontarkan hinaan hingga ancaman perang.

Di saat yang sama, Korea Selatan dipimpin Presiden Moon Jae-in yang lebih mengedepankan pendekatan lunak terhadap negara tetangganya. Secara resmi, dua Korea masih berstatus musuh perang.

Keinginan Moon disambut perubahan mendadak Kim yang pada pidato akhir tahunnya menyatakan ingin memperbaiki hubungan dengan Korsel. Setelah itu, kedua negara sepakat memulai proses damai dan berdialog dengan pihak AS.

(aal/aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER