Jakarta, CNN Indonesia -- Azwar Umar, Warga Negara Indonesia (WNI) jemaah umrah korban kecelakaan lalu lintas di Madinah pada 17 Juni lalu sudah diizinkan meninggalkan rumah sakit King Fahad.
Namun Azwar mengatakan baru akan meninggalkan rumah sakit hingga kondisi putrinya, Ghina Nadya Umar, yang juga menjadi korban kecelakaan sembuh secara penuh. Ia menyebut ingin keluar rumah sakit bersama dengan putri bungsunya itu.
Azwar dan putrinya menjadi korban kecelakaan lalu lintas yang terjadi di kilometer 150 Jalan Raya Madinah-Jeddah. Dalam kecelakaan itu, tiga orang meninggal dunia, dua luka berat, dan lima penumpang lain luka ringan. Korban jiwa merupakan mertua Azwar, istrinya, dan adik iparnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Azwar sebenarnya sudah diizinkan oleh pihak dokter meninggalkan rumah sakit sejak Senin (25/6). Namun ia meminta izin menunggu kesembuhan Ghina yang menjalani operasi kedua pada Selasa (26/6).
Sebelumnya kecelakaan tersebut terjadi usai mobil Toyota Hi Ace yang ditumpangi 10 penumpang itu mengalami pecah ban belakang saat badai pasir menerjang. Akibatnya mobil terguling beberapa kali. Korban meninggal berada di kursi tengah.
Ketiga jenazah keluarga Azwar pun telah dimakamkan di komplek pemakaman Baqi' dekat Masjid Nabawi, Madinah, pada 19 Juni lalu.
Kondisi Azwar dan korban lainnya saat ini masih berada dalam pantauan Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah. Pihak KJRI memantau sekaligus berkoordinasi dengan tim medis yang menangani kedua pasien.
Konsul Jenderal RI Jeddah, Mohamad Hery Saripudin mengatakan dalam pernyataan yang diterima
CNNIndonesia.com bahwa KJRI akan mengawal para korban secara penuh, baik selama menjalani perawatan di rumah sakit hingga kepulangan kembali ke Indonesia.
Wakil Konsul Ainur Rifqie mengatakan Azwar meminta bantuan pihak KJRI terkait akte kematian anggota keluarganya. Ainur menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian terkait hal tersebut.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan kepolisian Madinah agar barang-barang milik korban yang saat kejadian diamankan kantor kepolisian daerah Al-Hijrah bisa diambil langsung oleh pihak travel. Barang-barang itu saat ini telah kami amankan di wisma haji." kata Ainur dalam pernyataan KJRI.
(end)