Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Perdana Menteri Malaysia,
Najib Razak, kembali menegaskan bahwa semua barang mewah yang disita dari sejumlah propertinya selama beberapa bulan belakangan adalah pemberian sejak dulu sehingga wajar nilainya mencapai setara Rp3,8 triliun.
"Bertahun-tahun menjadi kepala pemerintahan, kami diberikan banyak barang oleh pemimpin asing, juga teman pribadi, dan saya tahu bahwa menurut hukum tidak ilegal menerima hadiah. Hadiah ini berakumulasi selama bertahun-tahun," ujar Najib.
Najib kemudian mengambil contoh nilai sejumlah perhiasan yang diberikan 20 tahun lalu tentu kini harganya sudah naik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti Anda ketahui, harga batu yang diberikan 20 tahun lalu pasti lebih murah karena harga batu itu bertambah secara signifikan jadi tergantung pemberian harga saat itu," tutur Najib, sebagaimana dikutip
Channel NewsAsia.
Najib melontarkan pernyataan ini di tengah kecaman rakyat melihat begitu banyak barang sitaan yang diambil dari sejumlah properti terkait sang mantan perdana menteri dalam serangkaian penggeledahan oleh kepolisian sejak 21 Mei hingga 25 Juni lalu.
Kepala Departemen Penyelidikan Kejahatan Komersial Malaysia (CCID), Amar Singh, mengatakan proses dari penggeledahan hingga pengumuman ke publik memakan waktu begitu lama karena jumlah barang terlalu banyak dan aparat ingin memastikan nilainya.
"Pengamat dan pakar hanya bisa memperkirakan harga mentah. Perkiraan itu tak termasuk biaya pengerjaan dan tambahan lainnya," ujar Singh pada Rabu.
Selain uang tunai 116 juta ringgit, kepolisian juga menyita perhiasan senilai 440 juta ringgit atau setara Rp1,5 triliun dengan nilai jual di kisaran Rp2,3 triliun hingga Rp3,1 triliun.
Total perhiasan yang disita berjumlah 12 ribu buah, terdiri dari 1.400 kalung, 2.200 cincin, 2.800 pasang anting, 2.100 gelang, 1.600 bros, 14 tiara, dan satu kalung emas senilai 6,4 juta ringgit atau setara Rp22,5 miliar.
Singh pun mengatakan bahwa kepolisian akan melakukan verifikasi atas sejumlah barang untuk mengetahui barang itu pemberian atau bukan. Jika hadiah, pihak mana yang memberikan.
"Ini adalah penyitaan paling besar dalam sejarah Malaysia. Kami mungkin akan memanggil Najib dan (istrinya) Rosmah (Mansor) secepatnya," katanya.
Penggeledahan besar-besaran ini dilakukan di tengah rangkaian penyelidikan skandal korupsi lembaga investasi negara yang didirikan Najib, 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Lembaga tersebut menjadi sorotan setelah dilaporkan menyalahgunakan dana investasi sebesar US$4,5 miliar.
Dugaan ini pertama kali mencuat tahun 2015 lalu, ketika
Wall Street Journal melaporkan ada aliran dana sebesar US$681 juta dari 1MDB masuk ke rekening pribadi Najib.
Saat menjabat, Najib terus membantah tudingan ini dengan mengatakan bahwa uang tersebut merupakan sumbangan dari anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi.
(has)