Senapan Laser China Jangkau Musuh Hingga Satu Kilometer

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Rabu, 04 Jul 2018 03:17 WIB
Senapan laser China bisa membakar musuh dalam jarak satu kilometer.
Ilustrasi laser. NASA/Timothy Marvel
Jakarta, CNN Indonesia -- China berhasil mengembangkan senapan laser yang dapat mengenai musuh yang berjarak satu kilometer.

Senjata laser yang diberi nama ZKZM-500 dikelaskan sebagai senjata yang "tidak mematikan" dapat memproduksi sinar energi yang tak kasat mata bisa membuat "karbonisasi instan" terhadap kulit dan jaringan manusia.

"Senjata ini mampu untuk membakar pakaian dalam hitungan detik, jika kainnya mudah terbakar, orang tersebut akan terbakar" kata salah satu ilmuwan yang membuat senjata tersebut seperti dilansir situs berita South China Morning Post, Selasa (3/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rasa sakit yang ditimbulkan oleh senjata ini diluar daya tahan tubuh kita," kata peneliti yang ikut serta dalam pegembangan dan pegujian prototipe senjata tersebut di Institut Optik Xian dan Akedemi Ilmu Pengetahuan China bagian Presisi Mekanik, Provinsi Shaanxi.

Senapan laser tersebut sudah siap diproduksi secara massal dan digunakan pertama kali oleh pasukan anti-terorisme di kepolisian China.

Jika terjadi situasi penyanderaan, senapan laser China itu dapat menembus jendela yang dekat dengan target lalu melumpuhkan penyandera, sementara pasukan lainya masuk dan menyelamatkan sandera.

Senapan laser China tersebut juga dapat digunakan dalam operasi militer rahasia.

Sinar lasernya cukup kuat untuk meledakkan tangki bensin dan meledakkan fasilitas penyimpanan bahan bakar di pangkal militer.

Laser tersebut disetel ke frekuensi yang tidak dapat dilihat mata, dan tidak menghasilkan suara.

"Tidak ada yang tahu dari mana serangan tersebut berasal. Hal tersebut akan terlihat seperti kecelakaan," kata peneliti yang lain. Para peneliti meminta untuk tidak disebutkan namanya karena projek tersebut dapat membahayakan mereka.

Bulan lalu, pemerintah Amerika mengajukan pengaduan resmi bahwa senjata laser yang ditembakan dari pangkalan angkatan laut China di Djibouti menyebabkan dua pilot militer AS mengalami cidera ringan dimata mereka.

Protokol PBB terkait senjata laser, dimulai pada tahun 1980 dan ditandatangani lebih dari 100 negara, melarang untuk menggunakan senjata laser generasi sebelumnya karena dapat menyebabkan kehilangan penglihatan secara permanen.

Laser memang tidak dapat membunuh target dengan satu kali tembakan, tetapi jika diarahkan kepada target dalan waktu yang lama dapat melubangi badan target. Para peneliti menekankan tidak manusiawi jika menggunakan senjata ini untuk membunuh orang, namun dokumen terkait senjata tersebut mengkelaskan senjata tersebut "tidak mematikan."

Dikatakan dalam dokumen tersebut bahwa senjata tersebut dapat digunakan kepada para protestan seperti membakar atribut demonstran dari jauh. Dikatakan juga dalam dokumen tersebut dapat menargetkan pemimpin demonstasi dengan membakar baju mereka atau baju mereka, sehingga mereka kehilangan "kekuatan persuasi dan irama berpidato."

Seorang perwira polisi Beijing mengatakan dia lebih memilih untuk menggunakan metode pengendalian demonstran dengan cara lama yaitu dengan menggunakan gas air mata, peluru karet atau pistol listrik dan Taser.

"Luka bakar akan meniggalkan bekas luka yang permanen," kata polisi tersebut.

"Hal tersebut akan menjadi pemandangan yang mengerikan dan beresiko membuat kepanikan dan membuat demo yang damai menjadi kerusuhan," tambah perwira tersebut mengenai senapan laser China. (nat/rgt/nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER