Jakarta, CNN Indonesia -- Tak hanya pengkritik
Najib Razak, para wartawan di Malaysia juga merayakan momen persidangan sang mantan Perdana Menteri itu pada Rabu (4/7) karena kini, mereka dapat bebas membuat berita.
Sejak subuh, para pewarta sudah menanti kedatangan Najib yang dijadwalkan menghadiri sidang pembacaan dakwaan terkait
skandal korupsi lembaga investasi negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB) dan anak perusahaannya, SRC International.
Seorang jurnalis
Free Malaysia Today, Adam Abu Bakar, mengatakan kepada
CNNIndonesia.com bahwa momen ini sangat langka karena saat Najib berkuasa dengan tangan besi, tak banyak media yang berani mengangkat kasus sang mantan pemimpin partai UMNO itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kasus ini sangat menarik karena ada perubahan dari sudut pelaporan berita. Jika dahulu, wartawan-wartawan akan berasa sedikit gentar, dan tidak banyak kantor berita akan membawa isu ini secara meluas, namun sekarang hampir setiap agensi berita membawa dan mengulas berkaitan isu 1MDB atau SRC," ujar jurnalis
Free Malaysia Today, Adam Abu Bakar, kepada
CNNIndonesia.com.
Sebelumnya, Adam memang selalu mengeluhkan kekangan pemerintahan Najib terhadap media sehingga lembaga yang seharusnya menjadi pilar keempat demokrasi itu tak dapat bergerak leluasa.
Tak heran, kini para wartawan begitu menggebu menyusun rencana liputan, hingga mengirimkan lebih dari satu orang untuk memberitakan persidangan perdana Najib di Pengadilan Kuala Lumpur.
"Ini baru kali pertama di Malaysia, sudah tentu pemberita, wartawan, dan pengamal media yang lain bersemangat untuk membuat liputan karena ini bukan saja menarik perhatian rakyat Malaysia, tetapi menarik perhatian rakyat di luar negara," kata Adam.
Tak hanya jurnalis tulis, para pewarta foto pun sangat bersemangat karena akhirnya dapat mengabadikan momen kejatuhan Najib dengan leluasa, termasuk fotografer media
Malaysian Insight, Seth Akmal.
Berselang beberapa menit setelah sidang rampung, Seth langsung mengunggah foto hasil jepretannya yang merekam Najib tampak seperti mengembuskan nafas lelah di tengah kawalan petugas Pengadilan Kuala Lumpur.
Pernah bekerja di media yang ditutup oleh rezim Najib,
Malaysian Insider, Seth pun mengaku senang akhirnya dapat kembali bebas berkarya.
"Ya, keren! Semoga diizinkan Tuhan untuk terus berkarya," katanya kepada
CNNIndonesia.com.
(has)