Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian
Inggris melancarkan penyelidikan pembunuhan setelah seorang perempuan tewas akibat terpapar zat saraf
Novichok di Amesbury, wilayah barat darat Inggris. Zat yang sama menyerang mantan agen mata-mata Rusia dalam serangan yang diduga dilakukan Moskow.
Perdana Menteri Theresa May mengaku 'jijik dan terkejut' atas kematian Dawn Sturgess, ibu tiga anak berusia 44 tahun dan menyampaikan rasa turut bela sungkawa kepada keluarga.
Sturgess dan seorang pria setempat bernama Charlie Rowley, 45, sakit setelah menangani benda yang diduga terkontaminasi zat Novichok pekan lalu. Zat yang sama yang meracuni eks-mata-mata Rusia, Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Salisbury pada Maret lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rowley masih dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis. Uji sampel dari Sturgess dan Rowley menunjukkan mereka terpapar Novichok setelah 'menyentuh benda terkontaminasi dengan tangan mereka,' kata polisi.
Dilansir kantor berita
AFP, Novichok adalah zat saraf jenis militer yang dikembangkan Uni Soviet selama Perang Dingin.
Sementara penyelidikan dilakukan berdasarkan bukti, polisi memastikan bahwa hubungan antara kasus di Amesbury dan Salisbury menjadi fokus utama penyelidikan.
Menteri Dalam Negeri Inggris Sajid Javid mendesak jawaban dari Moskow dengan menyatakan pihaknya tak terima Inggris jadi 'tempat penimbunan racun'. Rusia balik menuding Inggris telah memainkan 'permainan politik kotor'.
(nat)