
Krisis Brexit, PM May Gelar Rapat Persatukan Pemerintah
Reuters, CNN Indonesia | Selasa, 10/07/2018 17:41 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Inggris Theresa May menggelar rapat kabinet pada Selasa (10/7), berupaya mempersatukan pemerintahannya sehari setelah dua menteri senior mengundurkan diri terkait Brexit.
Kurang dari sembilan bulan jelang perceraian Inggris dan Uni Eropa, May bergulat mencari cara menerapkan Brexit tanpa membahayakan hubungan dengan blok perdagangan 27 negara sembari membangun kesepakatan dagang baru secara global.
Rencana menerapkan Brexit "ramah bisnis" memicu pengunduran diri Menteri Luar Negeri Boris Johnson dan Menteri Brexit David Davis. Walau demikian, poundsterling kembali menguat karena para investor meyakini kepemimpinan May tak akan terancam.
Dalam rapat dengan para pejabat Partai Konservatif, Senin, May disambut dengan sorakan dan tepuk tangan saat ia mengatakan persoalan internal partai bisa membuka jalan bagi pemimpin oposisi Jeremy Corbyn menuju kekuasaan.
"Saya rasa benar bahwa kabinet mendukung perdana menteri dan berbicara dengan satu suara dan jika orang-orang tak melakukannya maka mereka harus pergi," kata Menteri Kehakiman David Gauke dalam lapran BBC Radio yang dikutip Reuters.
Sejumlah anggota parlemen senior di partainya mengatakan tidak akan ada mosi kepercayaan untuk May, meski sejumlah politikus Konservatif ingin dia turun jabatan.
Jika May selamat dari kekisruhan politik ini, dia masih harus meyakinkan para pemimpin Uni Eropa bahwa proposalnya bisa bekerja dengan baik. Pemimpin paling berkuasa Eropa, Kanselir Jerman Angela Merkel, tiba di London Selasa ini.
(aal)
Kurang dari sembilan bulan jelang perceraian Inggris dan Uni Eropa, May bergulat mencari cara menerapkan Brexit tanpa membahayakan hubungan dengan blok perdagangan 27 negara sembari membangun kesepakatan dagang baru secara global.
Dalam rapat dengan para pejabat Partai Konservatif, Senin, May disambut dengan sorakan dan tepuk tangan saat ia mengatakan persoalan internal partai bisa membuka jalan bagi pemimpin oposisi Jeremy Corbyn menuju kekuasaan.
"Saya rasa benar bahwa kabinet mendukung perdana menteri dan berbicara dengan satu suara dan jika orang-orang tak melakukannya maka mereka harus pergi," kata Menteri Kehakiman David Gauke dalam lapran BBC Radio yang dikutip Reuters.
Jika May selamat dari kekisruhan politik ini, dia masih harus meyakinkan para pemimpin Uni Eropa bahwa proposalnya bisa bekerja dengan baik. Pemimpin paling berkuasa Eropa, Kanselir Jerman Angela Merkel, tiba di London Selasa ini.
(aal)
ARTIKEL TERKAIT

Realis vs Romantis Partai May dalam Bayang Kegagalan Brexit
Internasional 1 tahun yang lalu
Dua Menteri Mundur, Theresa May Rombak Kabinet
Internasional 1 tahun yang lalu
Menerka Nasib Theresa May di Tengah Krisis Politik Brexit
Internasional 1 tahun yang lalu
Drama Brexit, Dari Referendum ke Krisis Kabinet
Internasional 1 tahun yang lalu
Prahara Brexit Mendera PM Inggris Theresa May
Internasional 1 tahun yang lalu
Theresa May Tunjuk Jeremy Hunt Jadi Menlu Inggris
Internasional 1 tahun yang lalu
BACA JUGA

Memahami Brexit dari Mata Empat Sahabat
Gaya Hidup • 15 December 2019 13:30
Sambut Natal, Sapi Inggris Berpose Pakai Jumper
Gaya Hidup • 12 December 2019 13:24
Konser di Inggris, Vokalis The National Sindir Boris Johnson
Hiburan • 11 December 2019 13:00
Dua Lipa Ajak Penggemar Pilih Partai Buruh di Pemilu Inggris
Hiburan • 04 December 2019 16:51
TERPOPULER

Pertahanan AS Fokus pada Kekuatan Militer China dan Rusia
Internasional • 3 jam yang lalu
VIDEO: Detik-detik Gempa Bumi Magnitudo 6,8 di Filipina
Internasional 5 jam yang lalu
Demo Tolak UU Kewarganegaraan di India, Lima Orang Tewas
Internasional 9 jam yang lalu