Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri (PM) Inggris
Theresa May menunjuk Jeremy Hunt sebagai menteri luar negeri setelah pendahulunya Boris Johnson mengundurkan diri.
Johnson mundur sebagai bentuk protes atas rencana May untuk memperkuat hubungan perdagangan dengan Uni Eropa meskipun Inggris telah meninggal blok tersebut.
"Sang Ratu menyetujui penunjukan Rt Hon Jeremy Hunt MP sebagai Menteri Urusan Luar Negeri dan Persemakmuran," demikian pernyataan resmi dari kantor May, sebagaimana dikutip
Reuters, Senin (9/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hunt, yang merupakan politisi dari partai Koservatif ini sebelumnya menjabat sebagai Menteri Kesehatan dan Sosial periode 2012-2018 Inggris. Ia juga tercatat pernah menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Media dan Olahraga periode 2010-2012.
Pengunduran diri Johnson diketahui disampaikan hanya berselang sehari setelah Menteri Negara urusan Menteri urusan Brexit, David Davis, mengambil keputusan yang serupa. Adapun May, telah menunjuk Dominic Raab sebagai Menteri Brexit baru untuk menggantikan David Davis.
Menurut Johnson, keputusan May telah membawa Inggris bersatus sebagai jajahan Uni Eropa. Dia juga menegaskan bahwa Brexit saat ini hanyalah sebuah mimpi yang sedang sekarat.
Rencana Brexit-May yakni mempertahankan aliansi Inggris dengan aturan Uni Eropa di bidang perdagangan barang, tak termasuk jasa, yang menjadi ekspor utama Inggris, mendapat sambutan dari para pengusaha. Sebaliknya, rencana tersebut menuai kemarahan kalangan konservatif.
Adapun PM May menjanjikan bahwa proposal Brexitnya tetap menghormati keinginan rakyat Inggris. Seperti tergambar dalam referendum Brexit, yakni mengakhiri keluar masuknya orang dengan bebas, mencabut yurisdiksi Pengadilan Eropa dan pembayaran besar-besaran kepada blok tersebut.
"Ini bukan sebuah penghianatan... saya percaya bahwa apa yang rakyat pilih saat mereka ingin pergi dan kami akan sampaikan dengan keyakinan bersama rakyat Inggris," kata May.
(dal)