Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pengikut
Harun Yahya, Ceylan Ozgul, mengungkap sejumlah fakta mengenai kultus pimpinan tokoh kontroversial yang ditangkap pada Rabu (11/7) itu, salah satunya betapa umum pemerkosaan terjadi.
"Organisasi ini penuh kekotoran di dalamnya. Anak-anak berusia tujuh hingga 17 tahun jadi korban pelecehan seksual. Sejumlah gadis berulang kali diperkosa," ujar Ozgul kepada kantor berita
Anadolu, sebagaimana dikutip
Hurriyet Daily, Rabu (11/7).
Namun, menurut Ozgul, para pengikut perempuan Harun yang biasa dijuluki "anak-anak kucing" itu sangat leluasa membawa senjata api dalam kesehariannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa anak kucing membawa dua pistol ilegal ketika berada di jalanan," tuturnya.
Ozgul sendiri bergabung dengan kelompok Harun pada 2006 karena ingin belajar mengenai Islam saat ia masih berkuliah.
"Saya percaya pada mereka dan kemudian saya menyadari saya menjadi sandera. Kalian akan langsung menyadari kekotoran besar yang kami tinggalkan setelah kalian melihat sendiri apa yang mereka lakukan," kata Ozgul.
Ia akhirnya memutuskan untuk kabur dari kelompok pimpinan Harun yang memiliki nama pena Oktar Adnan tersebut pada 2017.
Bukan hanya karena ajaran Harun yang menyimpang, Ozgul juga kabur karena mulai mengetahui kegiatan kultus tersebut bertentangan dengan negara.
"Saya sudah mengetahui aktivitas mereka bertentangan dengan negara dan aktivitas mereka di luar negeri. Saya sangat terganggu secara emosional jadi saya kabur," ucapnya.
Kini, ia pun mengaku mengetahui sejumlah nama yang masuk dalam daftar pencarian polisi Turki.
"Saya pribadi menyaksikan kejahatan mereka yang masuk dalam daftar pencarian. Mereka adalah kelompok yang berkonspirasi melawan Turki," kata Ozgul.
Saat ini, kepolisian Turki memang sedang melakukan operasi besar-besaran di lima provinsi untuk menangkap para pengikut Harun.
Harun dan pengikutnya dituding melakukan serangkaian kejahatan, termasuk membentuk organisasi dengan maksud kejahatan, pelecehan seksual anak, hubungan seksual dengan anak, penculikan, dan penahanan anak.
Kelompok ini juga diduga melakukan pelanggaran hukum pajak dan hukum anti-teror di Turki.
Nama Harun Yahya sendiri sudah ada dalam daftar pencarian Departemen Pemberantas Kejahatan Finansial kepolisian Turki.
Oktar memiliki sebuah stasiun televisi bernama
A9, di mana ia memandu sebuah acara diskusi agama dan masalah sosial, dikelilingi para "anak kucing".
(has)