
Bertemu Menlu PNG, Menlu RI Paparkan Kemajuan Papua
Riva Dessthania Suastha, CNN Indonesia | Kamis, 19/07/2018 15:34 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Isu Papua tampaknya bakal diangkat dalam pertemuan Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi dengan Menlu Papua Nugini Rimbink Pato hari ini, Kamis (19/7), di Jakarta.
Dalam lawatan Menlu Pato ke Jakarta, Menlu RI akan menjelaskan berbagai kemajuan pembangunan di Papua.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Christiawan Nasir menyebut isu Papua tidak termasuk dalam agenda, namun tidak menutup kemungkinan jika isu hak asasi manusia dan Papua akan diangkat kedua Menlu.
"Tidak tertutup kemungkinan apa saja yang akan dibahas keduanya nanti. Bisa saja mereka angkat isu tersebut [HAM dan Papua]," kata Arrmanatha dalam jumpa pers mingguan di kantornya, Rabu (18/7).
"Tentunya dalam konteks pembangunan di Papua, sudah banyak kemajuan dalam bidang infrastruktur, ekonomi, sosial, dan budaya di wilayah itu dalam lima tahun terakhir. Ini yang akan kami sampaikan kepada mereka [PNG] jika mempertanyakan langkah apa saja yang telah diambil pemerintah selama ini," papar Arrmanatha.
Pernyataan itu diutarakan Arrmanatha menyusul tak sedikit negara di kepulauan Pasifik yang kerap menyoroti penegakkan HAM Indonesia di Papua. Sejumlah negara seperti Vanuatu, Kepulauan Solomon, Nauru, Kepulauan Marshall, Tuvalu, dan Tonga kerap mengungkapkan keprihatinan mereka terkait kondisi di Papua.
Keprihatinan negara-negara itu pun tak jarang diangkat di forum internasional seperti sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Meski begitu, Arrmanatha mengatakan banyak negara yang mengapresiasi kemajuan pemerintah dalam mengatasi masalah HAM, termasuk di Papua.
"Kita lihat banyak kemajuan pembangunan di Papua bahkan daerah lainnya dalam beberapa tahun terakhir. Dalam berbagai kesempatan, hal ini turut diapresiasi banyak negara-negara terutama negara tetangga kita termasuk Papua Nugini," kata Arrmanatha.
Namun, Arrmanatha menegaskan isu HAM bukan jadi tujuan utama lawatan Rimbink ke Jakarta. Dalam pertemuan kali ini, Rimbink dan Retno akan berfokus pada penguatan kerja sama kedua negara terutama dalam bidang ekonomi.
Arrmanatha memaparkan salah satu kerja sama yang tengah dibidik adalah terkait pembangunan dan pengelolaan bersama wilayah perbatasan kedua negara.
"Kedua negara punya perbatasan yang sangat panjang di mana kami melihat ada potensi ekonomi yang cukup besar. Kedua menlu juga akan membahas hasil pertemuan komite bersama perbatasan untuk ditindak-lanjuti."
(nat)
Dalam lawatan Menlu Pato ke Jakarta, Menlu RI akan menjelaskan berbagai kemajuan pembangunan di Papua.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Christiawan Nasir menyebut isu Papua tidak termasuk dalam agenda, namun tidak menutup kemungkinan jika isu hak asasi manusia dan Papua akan diangkat kedua Menlu.
"Tidak tertutup kemungkinan apa saja yang akan dibahas keduanya nanti. Bisa saja mereka angkat isu tersebut [HAM dan Papua]," kata Arrmanatha dalam jumpa pers mingguan di kantornya, Rabu (18/7).
Lihat juga:Kerusuhan Penjara di Papua Nugini, 4 Tewas |
"Tentunya dalam konteks pembangunan di Papua, sudah banyak kemajuan dalam bidang infrastruktur, ekonomi, sosial, dan budaya di wilayah itu dalam lima tahun terakhir. Ini yang akan kami sampaikan kepada mereka [PNG] jika mempertanyakan langkah apa saja yang telah diambil pemerintah selama ini," papar Arrmanatha.
Pernyataan itu diutarakan Arrmanatha menyusul tak sedikit negara di kepulauan Pasifik yang kerap menyoroti penegakkan HAM Indonesia di Papua. Sejumlah negara seperti Vanuatu, Kepulauan Solomon, Nauru, Kepulauan Marshall, Tuvalu, dan Tonga kerap mengungkapkan keprihatinan mereka terkait kondisi di Papua.
Keprihatinan negara-negara itu pun tak jarang diangkat di forum internasional seperti sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Meski begitu, Arrmanatha mengatakan banyak negara yang mengapresiasi kemajuan pemerintah dalam mengatasi masalah HAM, termasuk di Papua.
"Kita lihat banyak kemajuan pembangunan di Papua bahkan daerah lainnya dalam beberapa tahun terakhir. Dalam berbagai kesempatan, hal ini turut diapresiasi banyak negara-negara terutama negara tetangga kita termasuk Papua Nugini," kata Arrmanatha.
Namun, Arrmanatha menegaskan isu HAM bukan jadi tujuan utama lawatan Rimbink ke Jakarta. Dalam pertemuan kali ini, Rimbink dan Retno akan berfokus pada penguatan kerja sama kedua negara terutama dalam bidang ekonomi.
Lihat juga:Papua Nugini Dinyatakan Berstatus Darurat |
Arrmanatha memaparkan salah satu kerja sama yang tengah dibidik adalah terkait pembangunan dan pengelolaan bersama wilayah perbatasan kedua negara.
"Kedua negara punya perbatasan yang sangat panjang di mana kami melihat ada potensi ekonomi yang cukup besar. Kedua menlu juga akan membahas hasil pertemuan komite bersama perbatasan untuk ditindak-lanjuti."
(nat)
ARTIKEL TERKAIT

Putusan Sela, Menlu Sebut Bukti yang Jerat Siti Aisyah Lemah
Internasional 7 bulan yang lalu
Berkah Jembatan 'Diplomasi' bagi Warga Cibunar Garut
Internasional 7 bulan yang lalu
Ke Jakarta, Menlu Belanda Bahas Situasi HAM di Papua
Internasional 7 bulan yang lalu
RI Minta Belanda Bantu Berantas Penyelundupan Narkotik
Internasional 7 bulan yang lalu
Tentara Pembebasan Papua Barat Klaim Penembakan di Nduga
Internasional 7 bulan yang lalu
Indonesia Bantu Palestina Senilai US$2 Juta
Internasional 7 bulan yang lalu
BACA JUGA

Tjahjo Tunggu Kasus Inkrah Sebelum Berhentikan Sekda Papua
Nasional • 19 February 2019 19:04
PN Timika Tolak Praperadilan Aktivis KNPB terhadap Kapolri
Nasional • 19 February 2019 11:38
Polisi Jelaskan Alasan Tak Tahan Sekda Papua
Nasional • 19 February 2019 11:20
Filep Karma Sebut Gus Dur Presiden yang Paling Baik ke Papua
Nasional • 19 February 2019 06:39
TERPOPULER

Remaja Simpatisan ISIS Hendak Pindah ke Belanda
Internasional • 1 jam yang lalu
Rusia Bidik AS Jika Taruh Rudal Nuklir Jarak Sedang di Eropa
Internasional 4 jam yang lalu
Rusia Sebut Oposisi Venezuela Undang Intervensi Asing
Internasional 3 jam yang lalu