RI Tunggu Info Resmi soal Dugaan WNI Terlibat Teror Filipina

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Selasa, 31 Jul 2018 19:51 WIB
Kemlu RI masih menunggu informasi resmi dari otoritas Filipina mengenai dugaan keterlibatan seorang WNI dalam teror bom mobil di Filipina, Selasa (31/7).
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Lalu Muhamad Iqbal, mengatakan Konsulat Jenderal RI di Davao City telah meminta konfirmasi mengenai WNI yang disebut menjadi korban sekaligus diduga sebagai pelaku dalam insiden tersebut. (CNN Indonesia/Natalia Santi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri RI masih menunggu informasi resmi dari otoritas Filipina mengenai kabar dugaan keterlibatan seorang warga Indonesia dalam teror bom mobil di Lamitan, Basilan, Filipina Selatan, Selasa (31/7).

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan Konsulat Jenderal RI di Davao City telah meminta konfirmasi mengenai WNI yang disebut menjadi korban sekaligus diduga sebagai pelaku dalam insiden tersebut.

"Kemlu telah meminta KJRI Davao meminta informasi resmi apakah ada WNI yang menjadi korban atau diduga pelaku bom Basilan," ucap Iqbal kepada wartawan melalui pesan singkat.
Namun, hingga saat ini, pemerintah belum mendapatkan konfirmasi ada WNI jadi korban atau pelaku dalam insiden tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabar tersebut pertama kali diungkap oleh media lokal Filipina, Manila Buletin, yang menyebut bahwa salah satu orang yang tewas dalam insiden tersebut berkebangsaan Indonesia. Ia adalah pengendara mobil bermuatan bom yang meledak di dekat pos keamanan militer di Lamitan.

Insiden yang terjadi sekitar pukul 05.45 waktu lokal itu menewaskan sedikitnya 10 orang dan lima lainnya terluka.

Peristiwa itu juga menewaskan sejumlah warga sipil, Kopral Samad M Jumah, serta empat anggota Angkatan Bersenjata Sipil Unit Geografis (CAFGU) bernama Muid Manda, Adzlan Abdula, Titing Omar, dan Hermilito Gapo Jr.
Dalam laporan lanjutan, Komandan Satuan Gabungan Basilan, Kolonel Fernando Reyeg, mengatakan seorang personelnya juga ikut tewas saat memeriksa kendaraan mencurigakan itu.


Reyeg mengatakan otoritas tak menutup kemungkinan insiden ini sebagai serangan bom bunuh diri.

Meski begitu, aparat Filipina belum mengonfirmasi secara pasti identitas pelaku serangan tersebut. (nat)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER