Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat
Donald Trump mengakui puteranya bertemu dengan seorang pengacara Rusia di gedung Trump Tower pada 2016 "untuk mendapatkan informasi lawan" tetapi menyatakan langkah itu "benar-benar legal."
Pernyataan yang diunggah di Twitter pada Minggu (5/8) ini merupakan pengakuan langsung Trump bahwa motif pertemuan bulan Juni 2016 itu bertujuan mencari informasi negatif Hillary Clinton, pesaingnya dalam pilpres AS saat itu.
Dalam unggahan di akun Twitternya Donald Trump kembali menegaskan dia tidak tahu ada pertemuan antara puteranya, Donald Jr. dan Natalia Veselnitkaya, seorang pengacara yang memiliki hubungan dengan Kremlin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu pertemuan untuk mendapatkan informasi dari seorang lawan, benar-benar legal dan sudah biasa terjadi dalam politik - pertemuan itu tidak membuahkan hasil. Saya tidak tahu soal itu!"
Pertemuan ini menjadi insiden yang diselidiki secara mendalam oleh Penuntut Khusus Robert Mueller yang sedang menyelidiki apakah anggota tim kampanye Trump berkoordinasi dengan upaya Rusia membuat pilpres AS 2016 dimenangkan oleh partai Republik.
Unggahan Trump mengenai pertemuan itu merupakan salah satu dari serangkaian pernyataan yang kembali mengkritik Mueller, menyebut penyelidikan itu "Pencemaran nama baik paling partisan dalam sejarah negara ini" yang dipenuhi dengan "kebohongan dan korupsi."
Harian Washington Pos melaporkan bahwa di balik layar Trump memikirkan apakah puteranya itu secara tidak sengaja melanggar hukum karena bertemu dengan Veselnitskaya.
Trump menyebut laporan harian ini "mengada-ada."
Pertemuan Ilegal?Pertemuan di gedung Trump Tower ini diatur oleh promotor musik asal Inggris, Rob Goldstone yang mengatakan kepada Donald Jr. bahwa dia memiliki "informasi yang bisa merusak nama Hillary dan kebijakannya soal Rusia dan bisa sangat berguna untuk ayah anda."
Donald Jr. menjawab "saya suka itu" ketika pertama kali ditawari "informasi negatif" Clinton.
Berita soal pertemuan yang juga dihadiri oleh menantu Trump, Jared Kushner, dan Paul Manafort, pejabat tinggi di tim kampanye Trump, muncul pada Juli 2017.
Pada awalnya Donald Jr mengeluarkan pernyataan tertulis kepada New York Times bahwa pertemuan itu "terutama" tentang adopsi anak-anak Rusia oleh warga Amerika Serikat.
Dia kemudian mengakui menerima Veselnitskaya dengan harapan mendapat informasi negatif tentang Clinton, tetapi ternyata tidak ada.
Washington Post melaporkan bahwa pernyataan Donald Jr. ke New York Times didikte oleh presiden, meski pengacara Trump saat itu menyangkalnya.
Mereka kemudian mengubah posisi dalam memo kepada Mueller dan mengakui bahwa Trump berada di balik pernyataan yang menghilangkan fakta kemungkinan mengumpulkan informasi negatif tentang Clinton.
Ketika ditanya alasan penyangkalan keterlibatan Trump, salah satu pengacaranya Jay Sekulow mengatakan kepada stasiun televisi ABC bahwa "saat itu saya mendapat informasi buruk."
"Saya membuat kesalahan dalam pernyataan saya," ujarnya. "Ini terjadi jika anda memegang kasus semacam ini."
Pengacara presiden ini menegaskan pertemuan itu tidak melanggar hukum.
"Pertanyaannya adalah bagaimana itu ilegal?" ujar Sekulow.
"Hukum, undang-undang, atau aturan apa yang dilanggar?"
Tonton juga video: Donald Trump Akui Puteranya Bertemu Pengacara Rusia[Gambas:Video CNN] (yns)