Satu Lagi Remaja Palestina Tewas di Jalur Gaza

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Senin, 06 Agu 2018 12:12 WIB
Ahmed Al-Ayedi, 17, akhirnya tewas setelah terkena tembakan tentara Israel di hari pertama aksi demonstrasi "Great March of Return", 30 Maret lalu.
Demonstrasi di Gaza, Palestina. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang remaja Palestina meninggal setelah menderita luka tembak saat menggelar protes anti-Israel di perbatasan Gaza-Israel, kata Kementerian Kesehatan Gaza, Senin (6/8).

Ashraf Al-Qedra, juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi pemuda berusia 17 tahun itu sebagai Ahmed Al-Ayedi.

Dilansir xinhuanet.com, Al-Qedra menyatakan remaja Palestina itu ditembak di hari pertama aksi demonstrasi Palestina yang disebut sebagai "Great March Of Return", melawan blokade Israel yang sudah 11 tahun melumpuhkan Gaza, 30 Maret lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak itu, sekitar 158 warga Palestina meninggal dunia dan lebih dari 17,000 lainnya terluka akibat tembakan Israel selama demonstrasi yang mencapai puncaknya setiap Jumat.

Di tengah kabar dimulainya perundingan perdamaian Israel dan Hamas, Kementerian Pertahanan Israel merilis gambar pertama mengenai penghalang maritim baru di sepanjang Jalur Gaza. Minggu (5/8).

Penghalang tersebut direntangkan dengan panjang 200 meter dengan lebar 50 meter, dan memiliki pagar setinggi 6 meter.

"Struktur tersebut akan diperkuat dengan langkah tambahan yang dapat mencegah penyusupan dari laut," Kata Kementerian dalam sebuah pernyataan yang dilansir xinhuanet.com, Senin (6/8).


Badan Perencanaan Perbatasan serta Departemen Teknik dan Konstruksi di Kementerian Pertahanan Israel mulai membangun penghalang di Pantai Zikim, dekat perbatasan Gaza sekitar dua bulan yang lalu.

Israel memutuskan membangun penghalang setelah serangan militernya di Gaza pada 2014, dimana milisi Gaza berusaha menyeberang ke Israel lewat laut.

"Respons terbaru atas ancaman keamanan tersebut dirancang untuk menahan kondisi laut dan membantu sistem pertahanan untuk bertahun-tahun," demikian pernyataan Kementeri Pertahanan Israel.

Menurut Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman, pembangunan penghalang di sekitar Gaza baik di darat ataupun laut berlangsung dengan cepat dan mengesankan.

"Setiap hari berlalu, kemampuan kontraterorisme kami di sekitar jalur Gaza semakin kuat," katanya.

Eran Ophir, Kepala Perbatasan Israel mengatakan bahwa militer bekerja dengan segenap kekuatan untuk menyelesaikan penghalang maritim yang diperkirakan akan selesai pada akhir tahun ini. Israel telah memberlakukan blokade yang melumpuhkan di Gaza sejak 2007. Blokade Israel tersebut telah menghancurkan ekonomi dan kehidupan warga Palestina di Gaza.

(cin/nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER