Jakarta, CNN Indonesia -- Turis
Jepang yang ditahan
Korea Utara telah meninggalkan Pyongyang, Selasa (28/8) pagi. Kabar itu diberitakan media Jepang,
Kyodo News, dua hari setelah pejabat Korut mengumumkan bahwa negeri itu memutuskan untuk mengusir si turis "atas dasar kemanusiaan.'
"Tomoyuki Sugimoto, yang berkunjung ke DPRK sebagai turis Jepang baru-baru ini, ditahan terkait kejahatan melawan hukum DPRK," kata kantor berita
Korean Central News Agency (KCNA), seperti dilansir
AFP, Senin (27/8). DPRK adalah nama resmi Korea Utara, kepanjangan dari Democratic People's Republic of Korea.
Dilansir
Kyodo News, seorang pria yang berada di sebuah pesaat menuju Beijing dari Pyongyang mengaku bernama Sugimoto. Dia diperkirakan akan kembali ke Jepang lewat Beijing keesokan hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awal bulan ini pemerintah Jepang sebelumnya menyatakan pria yang diduga videografer berusia 30-an tahun asal Prefektur Shiga, Jepang Tengah, telah ditahan di Korea Utara.
Pria itu diduga merekam video sebuah fasilitas militer saat berkunjung ke kota pelabuhan Nampo bersama kelompok tur dari agen wisata China.
"Institusi terkait di DPRK memutuskan untuk memaafkannya dan mengusir dia dari DPRK berdasarkan prinsip kemanusiaan," tulis
KCNA.Pembebasan Sugimoto terjadi di tengah rencana Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk bertemu pemimpin Korut Kim Jong-un.
Pyongyang membebaskan tiga warga AS yang ditahan Mei lalu sebagai isyarat niat baik sebelum pertemuan puncak antara pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump di Singapura.
(nat)