Jakarta, CNN Indonesia -- Berbagai perusahaan minyak asal
Jepang bersiap untuk menangguhkan
impor minyak mentah dari Iran pada Oktober mendatang. Keputusan ini diambil Senin (3/9), di tengah kekhawatiran kalau
Amerika Serikat (AS) akan memberikan sanksi kepada negara-negara yang mengimpor minyak mentah dari Iran.
Presiden AS Donald Trump telah menarik diri dari kesepakatan nuklir dengan Iran pada 2015. Namun bulan lalu, AS mulai agresif untuk memberlakukan sanksi bagi negara lain yang tetap melakukan perdagangan dengan Iran.
Fase kedua sanksi ekonomi AS terhadap Iran ini akan menargetkan industri minyak dan sektor perbankan. Rencana sanksi ini akan dilancarkan pada 5 November mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jepang telah berusaha untuk mencari celah agar bisa terhindar dari larangan tersebut agar bisa tetap bisa mengimpor minyak dari Iran. Tapi sepertinya usaha ini tidak berhasil, seperti dilaporkan kantor berita Jepang,
Jiji, dan media lokal lainnya.
Akibatnya, perusahaan-perusahaan minyak Jepang tengah bersiap untuk menghentikan impor minyak mentah dari Iran dan mencari cara untuk mendapat pengganti impor minyak dari negara lain untuk menutup kekurangan.
Seorang pejabat dari Kementerian Perdagangan mengkonfirmasi bahwa Jepang telah mengangkat masalah pengabaian ini kedalam pertemuan dengan AS, tetapi menolak berkomentar lebih lanjut.
Importir minyak menolak untuk berkonfirmasi bahwa mereka berencana untuk menghentikan impor minyak mentah dari Iran. Juru bicara untuk bagian grosir, Showa Shell Sekiyu mengatakan kepada AFP bahwa mereka akan mengamati keputusan pemerintah mengenai impor minyak Iran.
"Kami telah mengatakan kami akan mengamati keputusan pemerintah (tentang impor minyak Iran), tetapi kami tidak dapat berkomentar lebih lanjut karena kami tidak mengungkapkan informasi mengenai perdagangan individu," kata dia, seperti dikutip
AFP.
Konglomerat minyak dan metal Jepang, JXTG, juga menolak untuk mengkonfirmasi laporan tersebut. Sumber daya Jepang sangat bergantung pada impor minyak dari Timur Tengah, meskipun minyak mentah dari Iran hanya menyumbang 5,3 persen dari total impor negara itu tahun lalu.
(cin/eks)