Jakarta, CNN Indonesia -- Terkenal karena melahirkan saat menjabat, Perdana Menteri
Selandia Baru,
Jacinda Ardern, menjadi pusat perhatian ketika membawa bayinya yang baru berusia tiga bulan ke markas Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amerika Serikat, Senin (24/9).
Dalam beberapa foto yang tersebar, Ardern terlihat mencium dan bermain dengan anaknya, Neve, didampingi sang suami, Clarke Gayford, saat sedang menghadiri Nelson Mandela Peace Summit di markas PBB.
Gayford kemudian mengunggah foto kartu identitas diplomatik PBB milik Neve melalui akun Twitter pribadinya dengan tajuk "New Zealand first baby."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sangat ingin merekam kekagetan seorang delegasi Jepang di PBB kemarin yang masuk ke ruang rapat saat sedang mengganti popok," tulis Gayford.
Sebelumnya, Ardern memang sudah mengumumkan bahwa ia akan pergi ke New York untuk menghadiri sidang Majelis Umum PBB bersama keluarganya.
Ardern baru saja kembali bekerja pada bulan lalu setelah cuti hamil selama enam pekan, beberapa bulan setelah ia dilantik menjadi perdana menteri bulan Oktober 2017.
Ia adalah perempuan kedua di dunia yang melahirkan saat sedang berada di puncak pemerintahan. Sebelumnya, hanya Perdana Menteri Pakistan, Benazir Bhutto, yang melahirkan anaknya ketika masih menjabat pada 1990.
Dengan kehamilan dan statusnya sebagai ibu hingga koalisi kuat dalam pemerintahannya ini, Ardern menjadi ikon bagi gerakan feminis di AS.
Kehadirannya di AS pun menjadi sorotan. Ketika diwawancara oleh
NBC News, Ardern ditanya mana lebih sulit, membawa bayi berusia tiga bulan dalam penerbangan selama 17 jam atau menjalankan pemerintahan.
"Rasanya sama!" katanya sambil tertawa.
(has)