Jakarta, CNN Indonesia -- Tokoh sayap kanan
Jair Bolsonaro dipastikan memenangkan
pemilihan presiden Brasil yang digelar Minggu waktu setempat.
Dikutip dari CNN, Bolsonaro meraih 55,7 persen suara dari total 88 persen suara yang telah dihitung. Lawannya, Fernando Haddad dari Partai Pekerja meraih 44, 3 persen.
Perolehan suara itu diunggah di akun Tribunal Pemilu Brasil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenangan Bolsonaro disebut AFP telah membawa Brasil berpindah haluan ke kanan yang identik dengan kecenderungan nasionalis.
Sukses politik Bolsonaro juga memicu kekhawatiran karena komentar-komentarnya yang dinilai kerap merendahkan perempuan, kulit hitam, dan kelompok gay.
Para pendukung Bolsonaro tumpah ke jalan-jalan di wilayah rumahnya di Barra da Tijuca, Rio de Janeiro, sambil membawa bendera Brasil dan menyalakan kembang api.
"Semua orang di sini marah. Mereka marah terhadap korupsi dan kejahatan, dan kami bersama Bolsonaro. Masyarakat telah mengeluarkan suaranya. Untuk pertama kalinya saya merasa terwakili," kata salah satu pendukung Bolsonaro, Andre Luiz Lobo.
Bolsonaro, 63 tahun, akan mulai bertugas pada 1 Januari mendatang.
Pemilu di Brasil digelar di tengah krisis ekonomi, skandal megakorupsi, dan catatan kejahatan yang memecahkan rekor selama setahun ini.
Dalam pidato kemenangannya yang disiarkan secara live di
Facebook, Bolsonaro berkata bahwa dirinya bersumpah akan memimpin berdasarkan kitab suci dan konstitusi.
"Dan kita tak bisa lagi terus bermain dengan sosialisme, dengan komunisme, dengan populisme dan ekstremisme sayap kiri," kata Bolsonaro seperti dikutip
AFP.
(wis)