Penyelidikan Khashoggi, Turki Geledah Vila di Istanbul

CNN Indonesia
Selasa, 27 Nov 2018 11:02 WIB
Kepolisian Turki menggeledah sebuah vila terpencil di pesisir Istanbul sebagai bagian dari penyelidikan kasus pembunuhan Jamal Khashoggi.
Ilustrasi penggeledahan terkait penyelidikan dugaan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. (Reuters/Kemal Aslan/File Photo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Turki menggeledah sebuah vila terpencil di pesisir Istanbul pada Senin (27/11) sebagai bagian dari penyelidikan kasus dugaan pembunuhan Jamal Khashoggi, wartawan pengkritik Raja Salman.

Kantor Kejaksaan Istanbul mengatakan aparat meyakini bahwa salah satu agen Saudi yang diduga terlibat pembunuhan, Mansour Othman Abahussain, sempat menghubungi pemilik vila sehari sebelum pembunuhan berlangsung pada 2 Oktober lalu.

Pemilik vila tersebut diketahui bernama Mohammed Ahmed Alfaozan alias Ghozan yang berkewarganegaraan Saudi. Dua sumber mengatakan kepada Reuters kalau Alfaozan membeli properti dekat Yalova, Pantai Marmara, itu sekitar tiga tahun lalu.
Kantor kejaksaan meyakini bahwa percakapan telepon antara Abahussain dan Alfaozan menyangkut pemusnahan jasad Khashoggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi mengerahkan anjing pelacak dalam penggeledahan termasuk di kebun dan hutan di sekitar vila.

Oktober lalu pejabat Turki mengatakan bahwa pembunuh Khashoggi mungkin telah membuang jenazah koresponden The Washington Post itu di sebuah lokasi pedesaan dekat Yalova, yang berjarak 90 kilometer dari tenggara Istanbul.

Sejauh ini, aparat juga telah melakukan inspeksi ke konsulat Saudi di Istanbul sebagai bagian dari penyelidikan.

Khashoggi tewas di dalam konsulat Saudi di Istanbul setelah sempat dinyatakan hilang pada 2 Oktober lalu.

Meski sempat menampik, Saudi akhirnya mengakui bahwa Khashoggi tewas di dalam gedung konsulatnya. Namun, Riyadh menegaskan kerajaan tidak terlibat konspirasi pembunuhan tersebut.

Saudi menuturkan operasi itu dilakukan oleh sejumlah pejabat intelijen di luar kewenangan mereka. Negara kerajaan itu sejauh ini telah menahan 21 tersangka.
Di satu sisi, laporan Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) yang bocor ke media menyebutkan lembaga itu telah menarik simpulan bahwa Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) adalah orang yang memerintahkan pembunuhan Khashoggi.

CIA menarik simpulan ini setelah menggali berbagai sumber intelijen, termasuk panggilan telepon antara anggota tim pembunuh Khashoggi dengan saudara Putra Mahkota yang juga menjabat sebagai Duta Besar Saudi untuk AS, Khalid bin Salman. (rds/ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER