Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Donald Trump membuka kemungkinan mengirim kembali pasukan Amerika Serikat ke
Suriah jika kelompok militan
ISIS bangkit lagi.
Trump membuka kemungkinan ini melalui pernyataannya dalam sesi wawancara pada program 'Face the Nation' di stasiun televisi
CBS yang dipandu oleh Margaret Brennan akhir pekan lalu.
Dalam sesi tersebut, Brennan membahas kabar bahwa sejumlah kepala intelijen AS tahu ada kemungkinan kebangkitan ISIS ketika pertahanan di Suriah sudah longgar.
Trump mengonfirmasi bahwa kekhawatiran itu memang ada dan berkata, "Dan Anda tahu apa yang akan kami lakukan? Kami akan kembali jika memang harus."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Desember lalu, Trump memutuskan untuk menarik pasukan AS dari Suriah karena menganggap ISIS sudah tak dapat berkutik di sana.
AS pun mengirim pasukan mereka dari Suriah ke Irak, di mana koalisi masih berupaya menumpas ISIS.
"Mereka mulai (dikirim ke Irak) selagi kami berupaya menumpas sisa kekhalifahan di daerah itu, mereka akan dipindahkan ke markas kami di Irak, dan beberapa di antara mereka akan dipulangkan," ucap Trump sebagaimana dilansir
CNN.
Keputusan Trump ini kerap dianggap bagai menjilat ludah sendiri karena pada masa kampanye, ia mengkritik Presiden Barack Obama yang berencana menarik pasukan dari Irak.
Kala itu, Trump menganggap ISIS dapat bangkit kembali di tengah ketiadaan pasukan AS di daerah kekhalifahan mereka.
(has)