Jakarta, CNN Indonesia -- Sekitar 750 demonstran tentang
perubahan iklim yang memblokade Jembatan Waterloo, persimpangan Oxford Circus, serta Marble Arch di kota
London telah diamankan polisi.
Kelompok yang mengatasnamakan dirinya The Extinction Rebellion itu melakukan aksi protes memasuki hari keenam pada Sabtu (20/4) lalu. Seperti dikutip dari
AFP, Sebanyak 28 orang dari sekitar 750 demonstrasi itu telah ditetapkan tersangka terkait protes tersebut.
Mereka dituding telah mengganggu perjalanan komuter di kawasan ibu kota Inggris tersebut. Polisi mencoba menetralisasi suasana, terutama di kawasan Hyde Park. Namun, pada pengunjuk rasa pantang menyerah, bahkan tetap melakukan aksi mereka guna memblokade termasuk di lokasi-lokasi lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mencoba untuk memberikan yang terbaik untuk bisnis secara biasa," ujar seorang polisi.
"Satu hal yang tak biasa adalah keinginan melakukan dan mengikuti demonstrasi ini, dan juga mereka tak melakukan perlawanan saat ditangkap," sambungnya.
 Aktivis-aktivis antiperubahan iklim melanjutkan aksi mereka memblokade pusat keramaian di kota London. Ini foto saat mereka memblokade Jembatan Waterloo di London, 20 April 2019. (AFP/Niklas HALLE'N) |
Polisi yang tak disebutkan identitasnya oleh
AFP itu mengatakan terlalu banyak tahanan juga menjadi masalah bagi Kepolisian London, karena jumlah ruang dan logistik yang terbatas.
Seperti dikutip dari
Reuters, kelompok demonstran itu terbentuk tahun lalu yang unsurnya sebagian besar adalah para akademisi.
Para aktivis itu mendesak pemerintahan Inggris untuk mendekarasikan darurat iklim dan ekologi, mengurangi gas rumah kaca, menetapkan emisi di batas nol pada 2025, mencegah kehilangan keanekaragaman hayati, dan dipimpin dewan rakyat yang peduli pada keadilan iklim dan ekologi.
Menyikapi makin besarnya jumlah demonstran, polisi pun makin kesulitan.
Komisaris Kepolisian Metropolitan, Cressida Dick, mengatakan saat ini pihaknya telah meningkatkan 1.500 petugas, dari semula hanya 1.000 untuk mengamankan pusat kota London atas aksi blokade para aktivis tersebut.
(reuters & afp/kid)