Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian
Sri Lanka menahan 13 pria terkait rangkaian
ledakan yang mengguncang sejumlah gereja dan hotel di negara tersebut saat perayaan Paskah pada Minggu (21/4).
Sebagaimana dilansir
AFP, kepolisian mengumumkan penangkapan tersebut pada Senin (22/4), tapi tak menjabarkan lebih lanjut identitas para pria tersebut.
Seorang sumber kepolisian mengatakan bahwa ketiga belas orang itu dibekuk di dua lokasi berbeda di Kolombo dan sekitarnya. Menurutnya, belasan pria tersebut tergabung dalam satu kelompok radikal.
Sampai saat ini, belum ada pihak yang mengklaim sebagai dalang di balik rangkaian serangan ini. Namun, Perdana Menteri Ranil Wickremsinghe memastikan bahwa pemerintah sudah mengetahui "informasi awal mengenai ledakan tersebut."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Wickremsinghe mengatakan bahwa pemerintah harus menelaah terlebih dulu cara terbaik untuk menggunakan informasi tersebut.
Ia juga menekankan pemerintah harus meneliti hubungan kelompok militan lokal dan dengan grup internasional lainnya.
AFP melaporkan ada satu dokumen intelijen yang menunjukkan bahwa Kepala Kepolisian Sri Lanka, Pujuth Jayasundara, sebenarnya sudah mengirimkan peringatan kepada para pejabat tinggi sepuluh hari lalu.
Peringatan itu mengindikasikan akan ada pengebom bunuh diri yang dikirimkan ke "gereja-gereja besar."
[Gambas:Video CNN]Salah satu gereja yang menjadi sasaran adalah St Anthony, rumah ibadah umat Katolik di Kochcikade, kawasan wisata terkenal bagi turis mancanegara.
Sementara itu, hotel yang dijadikan target adalah Shangri-La, Kingsbury, Cinnamon Grand, dan Tropical Inn.
(has)