Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Washington,
Amerika Serikat kemarin mengusir seluruh pengunjuk rasa yang menduduki kedutaan besar
Venezuela di kota itu. Langkah itu dipuji oleh kelompok oposisi tetapi dikecam oleh rezim Presiden Venezuela, Nicolas Maduro.
Seperti dilansir
AFP, Jumat (17/5), proses pengusiran itu dilakukan oleh polisi dan pemadam kebakaran. Mereka membawa empat demonstran yang tergabung dalam kelompok Perlindungan Kolektif Kedutaan yang mendukung Maduro yang menduduki kedutaan itu.
"Pembebasan kedutaan kami akhirnya tiba dan terima kasih atas perjuangan diaspora Venezuela," cuit Carlos Vecchio yang merupakan utusan diplomatik pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido.
Maduro berang dengan pengusiran terhadap para aktivis yang menduduki kedutaan itu. Dia menyatakan akan meningkatkan keamanan kedutaan sesuai aturan hukum internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelompok aktivis yang menentang Maduro, CODEPINK, menyatakan senang dengan keputusan aparat AS mengusir mereka yang menduduki kedutaan itu.
Pemerintah AS memilih mendukung Guaido yang mengklaim sebagai presiden interim Venezuela, ketimbang Maduro.
Selama ini para pengunjuk rasa yang menduduki kedutaan Venezuela di Washington selama berminggu-minggu itu mengandalkan bantuan makanan dan minuman dari para relawan yang bersimpati.
Akan tetapi, kelompok pro Guaido menutup akses kedutaan dengan berdiam di sekeliling bangunan itu.
[Gambas:Video CNN] (ayp)