Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Dewan Perwakilan
Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Alexandra Ocasio-Cortez, mengatakan sudah saatnya para petinggi partai di Kongres memulai proses pemakzulan Presiden
Donald Trump.
Cortez menganggap tak ada pilihan selain pemakzulan ketika pemerintahan Trump terkesan ingin menghalangi proses penyelidikan legislatif selama ini.
"Saya pikir sudah waktunya bagi kita untuk setidaknya membuka penyelidikan terkait pemakzulan. Kita tidak diberikan pilihan lain dalam skenario ini," kata Cortez, Selasa (21/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cortez menuturkan hasil investigasi jaksa khusus Robert Mueller terkait campur tangan Rusia dalam pilpres 2016 menggambarkan bukti upaya menghalangi penyelidikan oleh eksekutif.
Politikus 29 tahun itu juga menuturkan laporan Mueller menunjuk Kongres secara langsung sebagai salah satu badan yang berwenang mengambil langkah merespons hasil investigasinya.
Meski Mueller tak dapat membuktikan Trump benar berkolusi dengan Rusia, laporannya tak membebaskan presiden AS ke-45 itu dari seluruh tuduhan.
"Kita saat ini memiliki presiden yang secara aktif mencegah saksi untuk datang dan menjawab panggilan yang mengikat secara hukum di Kongres," kata Cortez.
"Ini sudah sampai pada titik di mana kita bahkan tidak bisa melakukan pekerjaan kita. Dan saya pikir (pemakzulan) itu sepenuhnya tepat, mengingat banyaknya bukti dan tindakan dari eksekutif dan selain itu semua lembaga setara di dalam pemerintahan."
Cortez tak yakin mayoritas Demokrat di Dewan Perwakilan akan mendukung gagasan pemakzulan ini. Namun, ia merasa "tidak merasakan penentangan yang sangat kuat" dari partai terkait wacana tersebut.
Selain Cortez, sejumlah politikus Demokrat di Kongres juga telah mengangkat isu pemakzulan ini. Seorang anggota Kongres dari Partai Republik, Justin Amash, bahkan turut mendukung langkah tersebut.
[Gambas:Video CNN]Walaupun wacana pemakzulan Trump sudah cukup ramai dibicarakan di kalangan anggota legislatif, Ketua Dewan Perwakilan yang merupakan politikus Demokrat, Nancy Pelosi, menolak usulan tersebut karena dapat memecah belah bangsa.
Namun, seorang politikus Demokrat lainnya di Kongres, John Yarmuth, yakin Pelosi menyadari perilaku Trump yang cenderung mengarah pada pemakzulan.
Yarmuth menuturkan Pelosi juga telah berbicara kepada para anggota Dewan Perwakilan pendukung proses pemakzulan pada Senin (20/5) malam.
(rds/has)