Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang wartawan
Inggris dari stasiun televisi
Sky News mengaku bahwa ia dan timnya ditembaki pasukan
Suriah saat sedang meliput konflik.
"Kami ditemukan oleh sebuah drone militer yang kemudian berulang kali menembak dengan apa yang kami yakini peluru 125 mm yang kemungkinan dilontarkan dari sebuah tank tempur Rusia T-72," ucap koresponden berita khusus Alex Crawford di situs Sky News, Kamis (23/5).
Melanjutkan kisahnya, ia berkata, "Kami terus menjadi sasaran (tembakan) ketika kami mundur untuk meninggalkan daerah itu."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Crawford mengatakan salah satu krunya memakai jaket antipeluru yang bertuliskan "PERS" di punggungnya. Sementara itu, anggota lain membawa paket medis yang terlihat jelas berwarna hijau.
Tak hanya bercerita, Crawford juga mengunggah video dramatis yang menunjukkan kegemparan situasi saat insiden terjadi.
"Mereka semua jelas melanggar standar operasi normal di zona pertempuran," ucap Crawford seperti dilansir AFP.
"Bahkan ketika kami mundur ke kota terdekat, Khan Shaykhun, sekitar 10 kilometer dari zona konflik, penembakan terus mengikuti kami ke sana dan terus berlanjut."
Sementara itu, seorang aktivis dari kelompok pemberontak yang ikut dalam tim Crawford, Bilal Abdul Kareem, mengaku terkena pecahan peluru di dadanya.
[Gambas:Video CNN]Sebagaimana dilansir
AFP, pasukan Suriah memang dilaporkan tengah menggencarkan serangan di sejumlah wilayah dalam beberapa waktu terakhir.
Pesawat militer Suriah dilaporkan mengebom beberapa area di dekat kota di Khan Shaykhun pada Kamis untuk memberangus sisa-sisa militan. Serangan itu dikabarkan menewaskan delapan warga sipil.
Pengeboman juga terjadi di wilayah Idlib pada Selasa dan Rabu pekan ini. Serangan itu menewaskan 23 warga sipil dan 12 orang di antaranya meninggal dalam serangan yang menargetkan sebuah pasar ramai penduduk.
(rds/has)