Militer dan Oposisi Sudan Sepakat Bahas Dewan Transisi

CNN Indonesia
Rabu, 12 Jun 2019 04:47 WIB
Militer dan kelompok oposisi Sudan telah sepakat untuk melanjutkan pembicaraan mengenai pembentukan Dewan Transisi.
Ilustrasi. (REUTERS/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Militer dan kelompok oposisi Sudan telah sepakat untuk melanjutkan pembicaraan mengenai pembentukan Dewan Transisi. Kesepakatan muncul beriringan dengan dihentikannya aksi mogok dan gerakan pembangkangan sipil oleh kelompok oposisi.

Utusan Ethiopia yang dikirim sebagai mediator antara kedua belah pihak, Mahmoud Dirir mengatakan bahwa Dewan Militer juga telah setuju untuk membebaskan tahanan politik. Melansir Reuters, pembebasan tahanan politik menjadi langkah awal Dewan Militer untuk membangun kepercayaan.

Dirir dikirim oleh Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed, untuk melakukan misi mediasi di Sudan sejak pekan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa sumber mengatakan bahwa Abiy telah mengusulkan sebanyak 15 orang anggota Dewan Transisi. Delapan di antaranya merupakan perwakilan warga sipil dan tujuh lainnya berasal dari pihak militer. Keduanya akan menjabat presiden secara bergilir.

Langkah tersebut menunjukkan adanya posisi yang melunak setelah pembicaraan antara kedua belah pihak runtuh pasca-kerusuhan beberapa waktu lalu.

Aksi menewaskan puluhan orang di antaranya. Aksi juga menjadi pukulan atas harapan menuju pemilihan demokratis setelah penggulingan pemimpin sebelumnya, Omar al-Bashir.

Akibat kebuntuan antara kedua belah pihak, Aliansi Deklarasi Kebebasan dan Perubahan (DFCF) memulai aksi mogok. Aksi membuat banyak aktivitas di Khartoum terhenti.

[Gambas:Video CNN] (asr/asr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER