Trump dan Kim Jong-un Saling Kirim 12 Surat Sejak Tahun Lalu

CNN Indonesia
Kamis, 27 Jun 2019 19:29 WIB
Meski perundingan denuklirisasi mandek, Donald Trump dan Kim Jong-un tetap menjalin hubungan baik. Mereka bahkan saling balas hingga 12 surat sejak tahun lalu.
Meski perundingan denuklirisasi mandek, Donald Trump dan Kim Jong-un tetap menjalin hubungan baik. Mereka bahkan saling balas hingga 12 surat sejak tahun lalu. (AFP Photo/Saul Loeb)
Jakarta, CNN Indonesia -- Meski perundingan denuklirisasi mandek, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, dilaporkan tetap menjalin hubungan baik. Mereka bahkan saling balas hingga 12 surat sejak tahun lalu.

"Sejak 2018, Kim sudah menuliskan delapan surat untuk Trump, dan Trump sudah menulis empat surat untuk Kim," ujar Menteri Unifikasi Korea Selatan, Kim Yeon-chul, sebagaimana dikutip AFP, Kamis (27/6).


Melanjutkan pernyataannya, Kim Yeon-chul berkata, "Saya rasa para pemimpin itu menyadari kepentingan melanjutkan dialog antara kedua negara karena mereka saling kirim surat secara konstan."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump dan Kim memang kerap memamerkan surat yang mereka terima. Dalam beberapa pekan belakangan, saling kirim surat itu semakin intensif.

Pada Ahad lalu, Kim mengaku menerima surat personal berisi pesan "berkonten sempurna" dari Trump. Surat itu diterima beberapa pekan setelah Trump mengaku dikirimi "surat indah" dari Kim.


Kim Yeon-chul sendiri mengungkap fakta ini tak lama setelah Presiden Korsel, Moon Jae-in, mengatakan Korut dan Korsel terus melakukan "pembicaraan belakang layar" untuk membahas pertemuan ketiga antara Trump dan Kim.

Moon selama ini bertindak sebagai mediator yang menjembatani Trump dan Kim Jong-un hingga pemimpin AS-Korut itu dapat bertemu untuk pertama kalinya pada tahun lalu.

Meski demikian, Korut malah meminta Korsel untuk tidak ikut campur dalam perundingan antara negaranya dengan AS.


Melalui pernyataan pada Kamis (27/6), seorang pejabat Pyongyang mengatakan bahwa Korut dan AS adalah "pihak yang dapat berkomunikasi langsung" dan tidak membutuhkan Korsel sebagai penengah.

"Jika Korut ingin mengontak AS, kami dapat menggunakan jalur komunikasi yang sudah ada," ujar pejabat Korut itu melalui pernyataan kepada kantor berita KCNA, seperti dilansir AFP.

[Gambas:Video CNN]

Korut kemudian mendesak Amerika Serikat agar segera mengambil strategi baru untuk menghidupkan kembali perundingan denuklirisasi karena waktu berdialog antara Washington-Pyongyang hampir habis.

"Dialog tidak akan terjadi dengan sendirinya jika AS tidak bersikap dengan pendekatan realistis yang mengakomodasi kepentingan kedua belah pihak dan berbicara seperti burung beo," tutur Direktur Kementerian Luar Negeri Korut untuk Urusan Hubungan dengan AS, Kwon Jong-Gun.

Ia kemudian berkata, "AS tidak punya banyak waktu tersisa jika mereka tidak bergerak untuk menghasilkan sesuatu." (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER