Jakarta, CNN Indonesia -- Empat warga sipil
Suriah, termasuk seorang balita, tewas dan 21 orang lainnya terluka akibat serangkaian serangan
rudal yang diduga dilakukan oleh
Israel pada Minggu (30/6) malam.
Kantor berita pemerintah Suriah,
SANA, melaporkan serangan misil itu terjadi di dekat Ibu Kota Damaskus dan di Provinsi Homs.
"Angkatan udara kami menghadapi rudal-rudal musuh yang dijatuhkan oleh jet tempur Israel terhadap beberapa posisi kami di Homs dan di sekitar Damaskus," bunyi laporan
SANA mengutip sumber militer Suriah, Senin (1/7).
Seorang koresponden
AFP di Damaskus melaporkan memang mendengar ledakan keras pada Minggu malam. Namun,
SANA tak memberi rincian jelas terkait lokasi-lokasi yang menjadi target serangan yang diklaim dilakukan Israel itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga kini, juru bicara militer Israel juga menolak mengomentari laporan serangan rudal tersebut.
Sementara itu, kelompok pemantau hak asasi di Suriah yang berbasis di Inggris,
The Syrian Observatory for Human Rights, menuturkan serangan rudal itu menyasar beberapa pos militer Iran di dekat Damaskus dan menargetkan sebuah pusat penelitian dan bandara militer di sebelah barat Kota Homs.
Wilayah itu disebut dikuasai oleh kelompok Hizbullah dan Iran. Kepala observatorium, Rami Abdel Rahman, menuturkan serangan tersebut melukai beberapa pasukan Iran dan Hizbullah.
Jika benar terkonfirmasi, serangan rudal ini bukan yang pertama kali dilakukan Israel terhadap Suriah. Israel telah meluncurkan ratusan serangan udara ke Suriah sejak awal 2011, ketika perang sipil di negara itu mulai berkecamuk.
Sebagian besar serangan udara Israel ke Suriah menargetkan pasukan Presiden Bashar Al-Assad dan sekutunya, Iran serta Hizbullah.
(rds/ayp)