Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah
Yunani menyatakan mengakui pemimpin oposisi
Venezuela,
Juan Guaido, sebagai presiden interim. Menurut mereka keputusan itu sejalan dengan anggota Uni Eropa lainnya.
Seperti dilansir
Associated Press, Jumat (12/7), Kementerian Luar Negeri Yunani menyatakan tidak mengakui pemerintahan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro. Menurut mereka hasil pemilihan umum yang dimenangkan Maduro tahun lalu tidak sah.
"Kami mengakui presiden yang terpilih secara demokratis, Juan Guaido, sebagai presiden interim Venezuela untuk mendukungnya menggelar pemilihan presiden yang adil, bebas, jujur, dan demokratis," demikian isi pernyataan Kementerian Luar Negeri Yunani.
Perebutan pemerintahan di Venezuela mencuat sejak Januari lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, Guaido mendeklarasikan diri sebagai presiden interim Venezuela di tengah demonstrasi besar-besaran untuk menolak Maduro. Ia langsung didukung oleh setidaknya 50 negara.
Para negara pendukung Guaido menganggap kepemimpinan Maduro tidak sah karena berdasarkan pemilu yang penuh dengan kecurangan.
Meski kehilangan dukungan dari sebagian besar warga dan puluhan negara lainnya, Maduro tetap didukung militer Venezuela dan para sekutunya, seperti China, Rusia, serta Kuba.
(ayp/ayp)