
Kim Jong-un Nyoblos di Pemilu Korut, Rakyat Tak Berani Golput
CNN Indonesia | Senin, 22/07/2019 16:15 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un turut memberikan hak pilihnya dalam pemilihan umum setempat yang diadakan pada Minggu (21/7) pekan lalu. Tingkat partisipasi rakyat dalam pemilu kali ini mencapai 99.98 persen, mengalami peningkatan sekitar 0.01 persen jika dibandingkan pada 2015 lalu.
Kim Jong-un pun turut memuji tingkat partisipasi warganya dalam pemilu tahun ini. Menurutnya, hal tersebut menjadi contoh persatuan untuk terus menjunjung paham sosialisme.
Menurut laporan kantor berita Korut, KCNA, yang dilansir AFP, Senin (22/7), Kim Jong-un menggunakan hak suaranya di provinsi Hamgyong Utara. Dia memilih salah satu di antara dua kandidat anggota majelis rakyat, Ju Song Ho dan Jong Song Sik.
"Dia (Kim) dengan ramah mendorong mereka (Jud dan Jong) untuk menjadi pelayan rakyat yang setia dengan memenuhi tugas mereka ... serta sadar menjadi wakil rakyat," demikian pernyataan KCNA.
Meski menggelar pemilihan umum, kenyataannya persaingan politik di antara para kandidat tak pernah terjadi di Korut. Kegiatan itu juga dianggap sebagai ritual politik di mana pihak berwenang berhak mengklaim mandat dari rakyat sambil memperkuat loyalitas mereka kepada rezim Kim Jong-un.
KCNA juga menginformasikan bahwa hanya mereka yang berada di luar negeri "untuk kepentingan negara atau sedang bekerja di lautan" yang tidak dapat memberikan hak pilihnya. Sedangkan, warga yang sedang sakit atau bermasalah dengan faktor usia masih dapat berpartisipasi dengan memberikan hak pilih mereka melalui kotak suara bergerak.
Negara terisolasi di dunia itu secara rutin menggelar pemilu saban empat tahun sekali guna memilih perwakilan rakyat di tingkat provinsi, kota dan kabupaten. Biasanya, 99 persen pemilih di negara partai tunggal itu berpartisipasi dalam jajak pendapat dan hampir semua yang berpartisipasi itu akan memberikan suara "ya" bagi kandidat satu-satunya.
[Gambas:Video CNN]
Kim Jong-un sempat mencalonkan diri pada 2014 lalu sebagai Majelis Rakyat Tertinggi dan berhasil memperoleh 100 persen suara dari rakyatnya. (ajw/ayp)
Kim Jong-un pun turut memuji tingkat partisipasi warganya dalam pemilu tahun ini. Menurutnya, hal tersebut menjadi contoh persatuan untuk terus menjunjung paham sosialisme.
"Dia (Kim) dengan ramah mendorong mereka (Jud dan Jong) untuk menjadi pelayan rakyat yang setia dengan memenuhi tugas mereka ... serta sadar menjadi wakil rakyat," demikian pernyataan KCNA.
Meski menggelar pemilihan umum, kenyataannya persaingan politik di antara para kandidat tak pernah terjadi di Korut. Kegiatan itu juga dianggap sebagai ritual politik di mana pihak berwenang berhak mengklaim mandat dari rakyat sambil memperkuat loyalitas mereka kepada rezim Kim Jong-un.
Negara terisolasi di dunia itu secara rutin menggelar pemilu saban empat tahun sekali guna memilih perwakilan rakyat di tingkat provinsi, kota dan kabupaten. Biasanya, 99 persen pemilih di negara partai tunggal itu berpartisipasi dalam jajak pendapat dan hampir semua yang berpartisipasi itu akan memberikan suara "ya" bagi kandidat satu-satunya.
[Gambas:Video CNN]
Kim Jong-un sempat mencalonkan diri pada 2014 lalu sebagai Majelis Rakyat Tertinggi dan berhasil memperoleh 100 persen suara dari rakyatnya. (ajw/ayp)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Bubarkan Massa, Polisi Myanmar Tembak Leher Demonstran
Internasional • 1 jam yang lalu
Dalam Tiga Hari, Corona B1351 di Filipina Melonjak 52 Kasus
Internasional 1 jam yang lalu
VIDEO: Alasan Jepang Mulai Vaksinasi Covid-19 Belakangan
Internasional 2 jam yang lalu