Jakarta, CNN Indonesia --
Theresa May melewatkan pidato pertama
Boris Johnson yang mengambil alih jabatannya sebagai perdana menteri
Inggris demi menyaksikan pertandingan kriket.
AFP melaporkan bahwa May terlihat hadir di Stadion Lord untuk menyaksikan pertandingan antara Inggris melawan Irlandia.
Di bawah terik matahari, May tampak tersenyum kala menerima segelas minuman berhias potongan limun saat sedang duduk di tribun stadion.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia duduk bersama sejumlah rekannya dari Partai Konservatif, David Gauke dan Greg Clark, yang menjabat sebagai menteri bidang kehakiman dan bisnis dalam jajaran kabinet May.
Keduanya menanggalkan jabatannya di tengah perombakan kabinet besar-besaran setelah Johnson menjadi PM.
Meski demikian, May dan kedua rekannya tersebut sebenarnya masih memegang jabatan sebagai anggota parlemen Partai Konservatif.
Mereka seharusnya menghadiri pidato perdana Johnson yang berlangsung di waktu bersamaan dengan pertandingan kriket tersebut.
Dalam pidato tersebut, Johnson memprotes Uni Eropa karena menolak mengubah perjanjian pengunduran diri Inggris dari blok tersebut.
"Saya harap Uni Eropa akan siap dan berpikir ulang atas penolakan mereka untuk mengubah perjanjian pengunduran diri. Jika mereka tidak mau, maka tentu Inggris akan keluar tanpa kesepakatan," kata Boris seperti dilansir Associated Press.
Saat ini Johnson hanya mempunyai waktu kurang dari seratus hari untuk mempersiapkan proses Brexit yang jatuh tempo pada 31 Oktober mendatang.
Pembicaraan itu harus dilakukan di parlemen dan dengan Uni Eropa. UE menyatakan mereka akan tetap berpegang pada skema Brexit yang diajukan May.
[Gambas:Video CNN]Usulan itu mengatur soal dampak dan kewajiban keuangan yang harus ditanggung, serta kerangka kerja sama di masa mendatang setelah Inggris keluar dari Uni Eropa.
May ingin hal-hal tersebut diatur agar Inggris tak terkena dampak buruk usai Brexit. Namun, sejumlah pihak di parlemen menolak usulan tersebut.
Kini, Johnson pun harus menjalankan kembali peran May sebagai penengah antara parlemen dan Uni Eropa.
(has)