Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah
Jerman dilaporkan menerima empat anak pejuang
ISIS dari pasukan Kurdi di
Suriah.
Otoritas Kurdi menuturkan keempat anak itu berusia di bawah 10 tahun, terdiri dari seorang anak laki-laki dan dua saudara perempuannya. Ketiga anak itu kehilangan orang tua mereka yang tewas saat berperang dengan ISIS di Suriah.
Sementara itu seorang anak perempuan lainnya yang sudah tidak memiliki ayah turut dipulangkan ke Jerman karena alasan kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Otoritas wilayah otonomi Kurdi menyerahkan empat anak dari keluarga pejuang ISIS kepada delegasi dari Jerman," kata seorang pejabat kementerian luar negeri otoritas Kurdi, Fanar Kaeet, Selasa (20/8).
Dikutip
AFP, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman membenarkan penyerahan keempat anak tersebut. Jubir tersebut menuturkan keempat anak itu diterima oleh staf konsulat Jerman di wilayah Kurdi di Irak, tepatnya di perbatasan Simalka.
Jubir itu menuturkan keempat anak itu akan kembali ke Jerman.
[Gambas:Video CNN]"Saya bisa mengonfirmasi bahwa empat anak yang telah ditahan di utara Suriah sudah meninggalkan Suriah. Anak-anak itu diterima oleh staf konsulat di Arbil di perbatasan Irak-Suriah dan akan diserahkan kepada masing-masing keluarga," kata jubir tersebut.
Ini merupakan pertama kalinya pasukan Kurdi mengembalikan tahanan pejuang asing ISIS ke negara Eropa. Meski begitu, Jerman sendiri sudah pernah menerima belasan anak-anak yang diduga berasal dari pejuang ISIS dari Irak pada Maret lalu.
Dengan bantuan koalisi Amerika Serikat, pasukan Kurdi di Suriah telah mempelopori perang memberangus ISIS. Meski pengaruh ISIS sudah berkurang sangat jauh, pasukan Kurdi masih aktif melawan sel-sel tidur dan merebut wilayah yang masih dikuasai kelompok teroris itu.
Pasukan Kurdi sampai saat ini diperkirakan masih menahan ribuan warga asing yang diduga pejuang ISIS dan anggota keluarganya.
Sebagian besar negara, terutama negara Barat, enggan menerima kembali warga-warganya mereka yang kedapatan mendukung ISIS di Suriah dan Irak.
Meski begitu, Perancis dan Belgia telah memulangkan beberapa warganya yang merupakan anak yatim piatu ke kampung halaman. Amerika Serikat juga memulangkan seorang wanita ISIS bersama keempat anaknya dari Suriah pada 2018 lalu.
Langkah serupa juga telah dilakukan Kazakhstan, Uzbekistan, dan Kosovo.
(rds/dea)