Trump Kecam Upaya Pemakzulan Oleh DPR AS

CNN Indonesia
Rabu, 25 Sep 2019 14:29 WIB
Presiden AS, Donald Trump, menyatakan keputusan fraksi Demokrat yang memulai penyelidikan terkait pemakzulan sebagai pembunuhan karakter.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (REUTERS/Yuri Gripas)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengecam keputusan fraksi Demokrat di Dewan Perwakilan yang memulai penyelidikan terkait upaya pemakzulan. Trump menyebut hal itu sebagai "pembunuhan karakter".

"Hari yang penting di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), banyak pekerjaan dan kesuksesan yang telah diraih, dan Partai Demokrat dengan sengaja merusak dan merendahkan itu semua dengan membuat banyak berita sampah dan pembunuhan karakter. Apakah Anda bisa mempercayai ini?" kata Trump melalui Twitternya seperti dikutip Reuters pada Selasa (25/9).


Trump bahkan disebut berjanji akan merilis transkrip percakapan teleponnya dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump dijadwalkan akan bertemu Zelensky di sela-sela rapat Majelis Umum PBB pekan ini. Namun, dikutip CNN, Zelensky menyebut percakapannya dengan Trump adalah "privat dan rahasia".

"Kita lihat saja," kata Zelensky kepada wartawan di New York saat ditanyai apakah dia berkenan jika transkrip percakapannya dengan Trump diungkap.

Sebagian besar anggota Dewan Perwakilan AS menyatakan mendukung proses penyelidikan untuk memakzulkan Trump, setelah sang presiden terindikasi menyalahi kewenangannya untuk menghalangi eks wakil presiden AS, Joe Biden, untuk mencalonkan diri dan bersaing di pemilihan presiden pada 2020.


Trump dituduh menekan Zelensky untuk menyelidiki dugaan korupsi yang dilakukan putra Biden, Hunter Biden, yang merupakan anggota komisaris perusahaan energi Ukraina, Burisma.

Kasus dugaan korupsi itu diduga dibuat-buat lantaran Trump tidak memiliki bukti awal.

Kasus ini mencuat dari laporan seorang whistleblower yang bekerja sebagai agen intelijen AS. Dia melaporkan hasil sadapan telepon antara Trump dan Zelensky pada 25 Juli lalu.

Dalam percakapannya, Trump dilaporkan mendesak Zelensky untuk menyelidiki dugaan korupsi Hunter. Setelah diusut, Trump dilaporkan sudah delapan kali menghubungi Zelensky untuk mendesak agar permintaannya dikabulkan.

[Gambas:Video CNN]

Trump baru-baru ini mengaku dirinya menunda pemberian bantuan kepada Ukraina setelah menelepon Zelensky. Namun, ia berdalih hal itu dilakukan karena menunggu negara Eropa untuk sama-sama menyumbang. (rds/ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER