Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pria di Lucknow,
India, menemukan seorang bayi perempuan terkubur hidup-hidup ketika menggali kuburan untuk memakamkan jasad anaknya.
Dikutip
AFP, Kamis (17/10), Kepolisian Negara Bagian Uttar Pradesh mengungkapkan bahwa pria bernama Hitesh Sirohi sedang menggali kuburan untuk putrinya yang meninggal setelah lahir. Ia menyadari ada bayi tersebut ketika sekopnya terganjal sesuatu di dalam tanah.
"Ketika menyadari ada bayi perempuan yang baru lahir di dalamnya, ia segera menyelamatkannya dan meminta bantuan," kata seorang perwakilan polisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sirohi menyatakan bayi itu ditemukan dalam keadaan terbungkus kain dan sedang menangis.
"Pada titik tertentu, saya pikir putri saya hidup kembali. Tetapi suara itu sebenarnya datang dari dalam tanah," ujarnya kepada surat kabar
Times of India.
Bayi itu kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk menerima perawatan dan biaya pengobatannya ditanggung seorang politikus setempat.
[Gambas:Video CNN]Kasus pembunuhan terhadap anak di India telah berulang kali terjadi selama beberapa tahun terakhir
Pada 2017 silam, kepolisian Maharashtra barat menangkap seorang dokter karena melakukan praktik aborsi ilegal, dengan bukti 19 mayat janin perempuan yang ditemukan di dalam selokan dekat kliniknya.
Kemudian seorang bayi perempuan berusia tiga minggu ditemukan terkubur hidup-hidup di Rajashtan setelah warga mendengar suara tangisan dari dalam kuburan. Bayi itu dilaporkan meninggal beberapa pekan setelah dirawat di rumah sakit.
Sejak lama, India berjuang dalam menurunkan angka pembunuhan anak perempuan. Penyebabnya adalah anggapan dari para orangtua bahwa anak laki-laki memiliki kelebihan dibanding anak perempuan.
Anggapan itu membuat pemerintah berusaha menyeimbangkan rasio antara perempuan dan laki-laki yang tidak seimbang. Ini diperkuat dengan perbandingan 940 perempuan per 1.000 laki-laki dalam sensus 2011.
Pemerintah India telah melarang upaya penentuan jenis kelamin pada 1994. Namun, beberapa orang tua melakukan metode ilegal maupun memakai alat khusus untuk mengetahui jenis kelamin saat kandungan, sehingga kehamilan dapat diakhiri jika janin di dalam kandungan berjenis kelamin perempuan.
The Lancet, jurnal penelitian asal Inggris, pada 2011 memaparkan ada sebanyak 12 juta bayi perempuan diaborsi selama 30 tahun terakhir.
(fls/ayp)