Jakarta, CNN Indonesia -- Pengadilan Guangxi,
China, menjatuhkan hukuman penjara kepada enam pria
pembunuh bayaran. Perbuatan mereka terungkap karena mengalihkan permintaan pembunuhan kepada pihak lain.
Berdasarkan dokumen putusan yang diunggah pengadilan di media sosial Weibo, keenam pelaku didakwa atas tuduhan pembunuhan berencana dan dijatuhi hukuman hingga lima tahun penjara pada 17 Oktober lalu.
Dikutip dari
CNN, Kamis (24/10), kasus ini terungkap setelah korban bermarga Wei melaporkan upaya pembunuhan terhadapnya setelah lakukan kematian palsu yang telah direncanakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus ini berawal dari seorang pengembang perumahan bernama Tan Youhui yang mengontak seorang pembunuh bayaran untuk membunuh Wei. Keduanya merupakan saingan bisnis dalam sebuah proyek pembangunan.
Pembunuh pertama yang dihubungi Tan, Xi Guangan, menerima instruksi dan mendapatkan bayaran sebesar US$ 282.600 (atau setara Rp 3,9 milyar). Namun, dia akhirnya merekrut orang kedua, Mo Tianxiang, dengan bayaran sebesar US$ 141.300 (atau setara Rp 1,9 miliar).
Mo memutuskan untuk tidak melakukan pembunuhan itu dan mencari orang lain. Yang Kasheng kemudian direkrut menjadi orang ketiga dengan dibayar sebesar US$ 38.100 (atau setara Rp 535,4 juta) dan dijanjikan bonus sebesar US$ 70.600 (atau sekitar Rp 992,2 juta) setelah selesai membunuh.
Kasheng tidak melaksanakannya dan lantas mendapatkan penggantinya, Yang Guangsheng. Guangsheng ditawari US$ 28.200 (atau sekitar Rp 396,3 juta) dan bonus yang sama dengan yang dijanjikan kepada Kasheng sebelumnya.
Hubungan antar kedua pelaku bermarga Yang tersebut tidak dijelaskan dokumen itu.
Guangsheng kemudian merekrut orang terakhir, Ling Xiansi, dengan bayaran US$ 14.100 (atau sekitar Rp 198,1 juta). Ling yang juga mundur dari tugasnya akhirnya bertemu dengan Wei dan menawarkannya rencana membuat kematian palsu.
Pelapor diketahui telah menyetujui rencana itu. Ia membiarkan Ling mengikat tangannya dan memotret dirinya seolah-olah sudah dalam keadaan meninggal.
Berselang beberapa waktu, Ling mengklaim rencananya sukses kepada orang-orang sebelumnya dan kepada Tan, otak rencana pembunuhan itu.
Wei melaporkan kasus yang ia alami kepada polisi dan semua pelaku berhasil dipenjara serta didakwa. Tan dihukum lima tahun penjara karena perannya sebagai otak dari pembunuhan rencana, sedangkan lima pembunuh bayaran dihukum penjara selama dua hingga empat tahun.
[Gambas:Video CNN]Kasus pembunuhan berencana dengan kontrak berantai itu mendapatkan beragam respons dari netizen. Sebagian menyebutnya praktik itu umum di dalam industri konstruksi yang seringkali dikritik karena hasil yang buruk.
"Bahkan pembunuh-pembunuh di China telah memahami inti dari merekrut dalam pekerjaannya," kata seorang netizen.
(fls/ayp)