Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah
Iran menyatakan tahap pengayaan
uranium yang mereka lakukan masuk ke tahap lanjut, yakni menyuntikkan gas uranium ke dalam alat pemisah (
centrifuge). Mesin itu sanggup memperkaya uranium hingga 4,5 persen, melewati batas yang ditetapkan dalam
kesepakatan nuklir 2015 (JCPOA) sebesar 3,9 persen.
Seperti dilansir
Associated Press, Kamis (7/11), proses pemisahan isotop uranium itu dilakukan di fasilitas nuklir bawah tanah di Fordo. Letaknya berada di utara Kota Qom.
Menurut juru bicara Departemen Energi Atom Iran, Behrouz Kamalvandi, proses pengayaan uranium terdiri dari beberapa tahap. Mereka menyatakan sudah berhasil memindahkan seluruh bahan baku ke Fordo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menyuntikkan gas itu pada pukul 00.00 dini hari, dan butuh beberapa jam supaya stabil. Ketika pengawas Badan Energi Atom Dunia (IAEA) datang pada Sabtu mendatang, maka kami akan mencapai tingkat pengayaan 4,5 persen," kata Kamalvandi.
Salah satu syarat yang tercantum dalam kesepakatan JCPOA adalah Iran menutup fasilitas pengayaan uranium di Fordo.
[Gambas:Video CNN]Keputusan Iran melanjutkan proses pengayaan uranium dengan alasan kecewa karena Amerika Serikat memutuskan keluar dari JCPOA pada 2018 dan kembali menjatuhkan sanksi.
Iran menyatakan akan tetap melanjutkan program nuklir mereka jika negara-negara Eropa yang turut meneken perjanjian itu tidak membantu mereka untuk mencabut sanksi menjual minyak ke negara lain.
Pemerintah Rusia menyatakan khawatir terhadap keputusan Iran untuk meningkatkan proses pengayaan uranium. Sebab hal itu dianggap bisa memperkeruh pertikaian dengan Amerika Serikat dan malah membuat Iran kembali dijerat dengan sanksi.
Sedangkan Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengatakan keputusan Iran untuk meningkatkan pengayaan uranium sebagai hal yang sangat buruk.
(ayp/ayp)