40 Orang Ditangkap Dalam Unjuk Rasa Kenaikan BBM di Iran

CNN Indonesia
Minggu, 17 Nov 2019 23:50 WIB
Sebanyak 40 orang ditangkap di Kota Yazd, Iran, karena tindakan vandalisme dalam aksi unjuk rasa kenaikan harga BBM.
Ilustrasi unjuk rasa kenaikan harga BBM di Iran. (AFP).
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 40 orang ditangkap di Kota Yazd, Iran, setelah bentrok dengan polisi dalam unjuk rasa kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Mereka yang ditahan disebut telah melakukan tindakan vandalisme.

Mengutip AFP, Minggu (17/11), Jaksa Penuntut Umum Yazd Mohammad Hadadzadeh mengatakan orang-orang yang ditangkap bukanlah penduduk setempat.

"Menyusul perubahan harga bensin, beberapa orang menyuarakan keberatan mereka. Tetapi, beberapa orang ditangkap, sebagian besar nonpribumi dan non-Yazd karena melakukan tindakan vandalisme," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Protes kenaikan harga BBM berkobar di seluruh wilayah di Iran pada Jumat, (15/11), setelah pemerintah mengumumkan harga bensin naik 50 persen untuk 60 liter BBM pembelian pertama, dan 300 persen untuk pembelian selanjutnya dalam satu bulan.

Unjuk rasa dilanjutkan pada Sabtu (16/11). Pengendara memblokir jalan raya di kota-kota besar dan menciptakan kemacetan lalu lintas. Pedemo juga menyerang dan merusak fasilitas umum.

Sebelumnya diberitakan seorang warga meninggal dunia dalam unjuk rasa di Kota Sirjan. "Sangat disesali ada korban jiwa," tutur Plt Gubernur Sirjan Mohammad Mahmoudabadi.

Ia menegaskan para penjaga keamanan tidak diberi izin untuk melepas tembakan langsung, melainkan melepas tembakan peringatan.

Mahmoudabadi menyatakan aksi yang berujung rusuh itu ditunggangi oleh sekelompok orang yang mencoba merusak depot BBM dan membakarnya.

Selain di Sirjan, aksi unjuk rasa menolak kenaikan BBM juga terjadi di kota-kota lain di Iran. Beberapa di antaranya adalah di Abadan, Ahvaz, Bandar Abbas, Birjand, Gachsaran, Khoramshahr, Mahshahr, Mashhad, dan Shiraz.
[Gambas:Video CNN] (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER