
Iran Simpan Uranium Sintetis di Lokasi Rahasia
CNN Indonesia | Selasa, 12/11/2019 02:10 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Iran dilaporkan menyimpan uranium sintetis di lokasi khusus yang dirahasiakan. Sejumlah negara seterunya menuding bahan itu akan digunakan untuk pengembangan senjata nuklir.
Hal itu terungkap dalam laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang diberikan kepada negara-negara anggotanya.
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (12/11), hal ini dianggap semakin menguatkan tuduhan yang dilontarkan sebelumnya. Amerika Serikat dan Israel menuding Iran menyembunyikan pembuatan uranium sintetis itu di sebuah fasilitas rahasia di luar Ibu Kota Teheran.
Menurut Israel, zat itu diduga akan digunakan untuk program senjata nuklir Iran. Namun, Iran sampai saat ini tetap membantah tuduhan seterunya itu dan menyatakan nuklir itu akan digunakan untuk pembangkit listrik dan tujuan damai.
IAEA juga membenarkan pengayaan uranium yang dilakukan Iran saat ini sudah melebihi batas yang ditetapkan dalam perjanjian nuklir 2015 (Joint Comprehensive Plan Of Action). Bahkan di fasilitas nuklir di Fordo, Iran, saat ini sudah menampung sekitar 1000 alat pemisah (centrifuge) pemisah isotop uranium.
[Gambas:Video CNN]
Iran menyatakan akan terus melakukan pengayaan uranium hingga 4,5 persen, melebihi batas yang ditetapkan sebesar 3,67 persen. Sedangkan cadangan uranium Iran yang ada saat ini sebesar 372,3 kilogram.
Padahal dalam perjanjian itu Iran hanya dibolehkan mempunyai cadangan uranium sebanyak 202,8 kilogram.
Perjanjian nuklir 2015 itu terancam bubar setelah Presiden Donald Trump memutuskan menarik Amerika Serikat keluar dari pakta tersebut pada 2018 lalu.
Trump menuding Iran melanggar perjanjian dengan tetap mengembangkan program rudal dan terlibat sejumlah konflik di Timur Tengah. Sejak itu, AS kembali menerapkan sanksi sepihak terhadap Iran. (ayp/ayp)
Hal itu terungkap dalam laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang diberikan kepada negara-negara anggotanya.
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (12/11), hal ini dianggap semakin menguatkan tuduhan yang dilontarkan sebelumnya. Amerika Serikat dan Israel menuding Iran menyembunyikan pembuatan uranium sintetis itu di sebuah fasilitas rahasia di luar Ibu Kota Teheran.
Menurut Israel, zat itu diduga akan digunakan untuk program senjata nuklir Iran. Namun, Iran sampai saat ini tetap membantah tuduhan seterunya itu dan menyatakan nuklir itu akan digunakan untuk pembangkit listrik dan tujuan damai.
IAEA juga membenarkan pengayaan uranium yang dilakukan Iran saat ini sudah melebihi batas yang ditetapkan dalam perjanjian nuklir 2015 (Joint Comprehensive Plan Of Action). Bahkan di fasilitas nuklir di Fordo, Iran, saat ini sudah menampung sekitar 1000 alat pemisah (centrifuge) pemisah isotop uranium.
[Gambas:Video CNN]
Iran menyatakan akan terus melakukan pengayaan uranium hingga 4,5 persen, melebihi batas yang ditetapkan sebesar 3,67 persen. Sedangkan cadangan uranium Iran yang ada saat ini sebesar 372,3 kilogram.
Padahal dalam perjanjian itu Iran hanya dibolehkan mempunyai cadangan uranium sebanyak 202,8 kilogram.
Perjanjian nuklir 2015 itu terancam bubar setelah Presiden Donald Trump memutuskan menarik Amerika Serikat keluar dari pakta tersebut pada 2018 lalu.
Lihat juga:Iran Temukan Ladang Minyak Raksasa Baru |
Trump menuding Iran melanggar perjanjian dengan tetap mengembangkan program rudal dan terlibat sejumlah konflik di Timur Tengah. Sejak itu, AS kembali menerapkan sanksi sepihak terhadap Iran. (ayp/ayp)
ARTIKEL TERKAIT

Iran Diguncang Gempa, Lima Tewas dan 120 Orang Luka-luka
Internasional 1 bulan yang lalu
Batalkan Akreditasi Pengawas, Iran Genjot Pengayaan Uranium
Internasional 1 bulan yang lalu
Abaikan Perjanjian, Iran Proses Pemisahan Isotop Uranium
Internasional 1 bulan yang lalu
Iran Genjot Pengayaan Uranium Hingga Warga AS Dibantai Geng
Internasional 1 bulan yang lalu
Iran Sebut Kematian Baghdadi Tak Akhiri Perang Melawan Teror
Internasional 1 bulan yang lalu
Iran Menentang Niat Turki Buat Pos Pantau Militer di Suriah
Internasional 1 bulan yang lalu
BACA JUGA

Pakai Teknologi Nuklir, Beras Lebih Pulen dan Cepat Panen
Teknologi • 06 December 2019 06:54
Indonesia Jadi Satu-satunya Pusat Kolaborasi Nuklir Dunia
Teknologi • 04 December 2019 12:16
UGM Buat Baterai Nuklir Sumber Energi Listrik Tahan 40 Tahun
Teknologi • 25 November 2019 12:14
Membasmi Nyamuk Malaria dengan Teknologi Nuklir
Gaya Hidup • 21 November 2019 12:47
TERPOPULER

Erdogan Ancam Tutup Dua Pangkalan Militer AS di Turki
Internasional • 1 jam yang lalu
Pentagon Awasi China dan Rusia hingga Demo Berdarah di India
Internasional 3 jam yang lalu
Trump Bakal Tarik 4.000 Tentara AS dari Afghanistan
Internasional 2 jam yang lalu