Jakarta, CNN Indonesia -- Organisasi Pariwisata Nasional Jepang (JNTO) mencatat lebih dari 20 ribu wisatawan asal
China batal berlibur ke Negeri Matahari Terbit hingga 10 Februari 2020. Hal itu dilakukan di tengah merebaknya kasus
virus corona.
Pembatalan tersebut dilakukan setelah pemerintah China mengeluarkan larangan berwisata ke luar negeri untuk menghentikan penyebaran virus corona.
"Kami prihatin dengan penurunan wisatawan asal China, tetapi kami tidak dapat memperkirakan hasilnya [dari pembatalan kunjungan] karena tergantung pada berapa lama kebijakan (China) diberlakukan," ungkap juru bicara JNTO, Shiho Himuro seperti dilansir
CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah kunjungan wisatawan China ke Jepang untuk berlibur terus bertambah.
Di tahun 2019, Jepang menerima sekitar 9,6 juta kunjungan turis asal China. Jumlah tersebut setara dengan sepertiga dari total wisatawan asing yang mengunjungi Jepang.
[Gambas:Video CNN]Kasus penyebaran virus corona telah menewaskan 82 orang dan menginfeksi 2.700 orang di China.
Hingga kini, jumlah warga di Negeri Tirai Bambu yang terinfeksi virus tersebut naik drastis menjadi 4.515 orang. Per Selasa (28/1) jumlah korban meninggal akibat virus corona di China mencapai 106 orang.
Di Provinsi Hubei, sebanyak 24 orang dilaporkan meninggal, dan 1.291 terinfeksi virus corona. Di Hong Kong sendiri sudah ada delapan kasus virus corona ditemukan.
Selain di China dan Hong Kong, kasus virus corona telah merebak ke Macau, Australia, Kamboja, Kanada, Prancis, Jerman, Jepang, Malaysia, Nepal, Singapura, Korea Selatan, Sri Lanka, Thailand, Taiwan, Amerika Serikat, dan Vietnam dengan total 4.583 kasus.
(cnn/evn)