Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan akan mengevakuasi WNI yang berada di tujuh titik di Provinsi Hubei. Retno menegaskan evakuasi WNI akan dilakukan bukan hanya yang berada di kota Wuhan yang menjadi pusat penyebaran
virus corona.
"Evakuasi akan dilakukan tidak hanya di Wuhan, tetapi juga di titik-titik lain yang masih satu provinsi," ujar Retno dalam wawancara dengan
CNN Indonesia TV, Kamis (30/1).
Ia menerangkan saat ini sedikitnya 248 WNI tersebar di tujuk titik di Provinsi Hubei. Untuk memulangkan seluruh warga, Retno menerangkan pihaknya merampungkan serangkaian prosedur termasuk perizinan, koordinasi, dan keperluan lain dengan otoritas China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini, ia mengatakan pemerintah Indonesia melakukan koordinasi dengan sembilan koordinator PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) yang berada di Hubei.
"Tiap hari KBRI di Beijing melakukan koordinasi. Kami masih merencanakan secara detail sejumlah persiapan, mengingat jarak antara satu titik WNI dengan titik lain ratusan kilometer," tambahnya.
[Gambas:Video CNN]Menyoal waktu evakuasi, Retno tidak mengungkap kapan pastinya.
"Untuk evakuasi pada titik ini saya belum dapat sampaikan opsi mana yang akan kita ambil. Jika semua prosedur sudah rampung, kami akan evakuasi sesegera mungkin," ucapnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo telah meminta jajarannya segera mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Keputusan ini diambil oleh Presiden setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, dan Kepala BNPB Doni Monardo di ruang tunggu Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis (30/1).
Jokowi menyatakan pemerintah masih mencari solusi karantina bagi WNI yang akan dievakuasi dari China menyusul wabah virus corona.
Menurut Jokowi, pemerintah tak dapat langsung mengevakuasi lantaran banyak prosedur yang harus dilalui. Rencananya proses evakuasi akan dibantu oleh TNI. Dari TNI sendiri diklaim telah siap untuk menjalankan proses evakuasi tersebut.
"Ya memang paling siap dari TNI. Bagian kesehatan. Ada tim dari RSPAD, jauh lebih siap. Tinggal nanti utusan," ucap Jokowi.
(evn)