60 Ribu Penduduk Dunia Terinfeksi Virus Corona

CNN Indonesia
Jumat, 14 Feb 2020 07:08 WIB
Jumlah korban yang terinfeksi virus corona di seluruh dunia hingga Jumat (14/2) mencapai 60 ribu orang.
Jumlah korban yang terinfeksi virus corona di seluruh dunia hingga Jumat (14/2) mencapai 60 ribu orang. (Hiroko Harima/Kyodo News via AP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sampai hari ini, Jumat (14/2), sebanyak 60 ribu orang di seluruh dunia terinfeksi virus corona (Covid-19). Sedangkan jumlah korban meninggal mencapai 1.371 orang.

Seperti dilansir Associated Press, jumlah korban meninggal akibat virus corona di China mencapai 1.371 orang. Sedangkan yang terinfeksi mencapai 59.804 orang, sebagian besar berada di Provinsi Hubei.


Sedangkan di Hong Kong terdapat 51 orang yang terinfeksi, dan satu korban meninggal akibat virus corona.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian di Jepang tercatat ada 251 orang, termasuk 218 penumpang kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Yokohama, yang terjangkit virus corona. Kemarin dilaporkan seorang nenek berusia 80 tahun meninggal akibat virus tersebut, tetapi dia bukan salah satu dari penumpang kapal.

[Gambas:Video CNN]

Berikut ini data sementara yang berhasil dihimpun mengenai penyebaran virus corona:

Singapura: 58 orang.

Thailand: 33 orang.

Korea Selatan: 28 orang.

Malaysia: 19 orang.

Taiwan: 18 orang.

Vietnam: 16 orang.

Australia: 14 orang.

Jerman: 16 orang.

Amerika Serikat: 15 orang. Satu warga AS meninggal di China.

Prancis: 11 orang.

Inggris: 9 orang.

Uni Emirat Arab: 8 orang.

Kanada: 7 orang.

Filipina: 3 orang, satu di antaranya meninggal.

India: 3 orang.

Italia: 3 orang.

Russia: 2 orang dan semuanya dinyatakan sembuh.

Spanyol: 2 orang.

Belgia: 1 orang.

Nepal: 1 orang.

Sri Lanka: 1 orang.

Swedia: 1 orang.

Kamboja: 1 orang.

Finlandia: 1 orang.
60 Ribu Penduduk Dunia Terinfeksi Virus Corona (CNN Indonesia/Fajrian)
Kemarin pemerintah China mengubah metode pengenalan terhadap orang-orang yang terjangkit di virus corona. Mereka kini juga memasukkan orang yang dinyatakan positif terinfeksi saat diagnosa awal dan uji laboratorium.

Hal itu mengakibatkan jumlah korban terinfeksi melonjak. Namun, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) keputusan itu wajar ketika menghadapi sebuah epidemi. (ayp/ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER