Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri
Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan menyatakan bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) tidak akan bertemu dengan Perdana Menteri
Israel Benjamin Netanyahu.
Hal itu disampaikan Farhan untuk membantah laporan media Israel yang menyebut rencana pertemuan tersebut.
"Tidak ada rencana pertemuan antara Arab Saudi dan Israel," kata Farhan kepada
Al Arabiya seperti dikutip dari
AFP, Jumat (14/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata dia, kebijakan Arab Saudi dalam konflik Palestina-Israel sudah sangat jelas sejak awal. Selain itu, seperti kebanyakan negara Arab, Saudi memang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
"Tidak ada hubungan antara Arab Saudi dan Israel, dan kerajaan berdiri kokoh di belakang Palestina," ujarnya.
Namun, permusuhan antara Israel dan Iran, mengesankan Saudi memiliki hubungan yang lebih hangat dengan negara Yahudi itu mengingat mereka memiliki musuh yang sama.
[Gambas:Video CNN]Akhir Januari lalu Faisal mengatakan Arab Saudi belum bisa menerima warga Israel masuk untuk beribadah haji dan umrah, meski pemerintahan PM Benjamin Netanyahu sudah memberi lampu hijau soal kunjungan ini.
Sementara itu, Arab Saudi menyatakan menghargai upaya perdamaian Timur Tengah yang digagas Presiden Amerika Serikat Donald Trump, meski tetap mendukung Palestina.
Dalam proposal Trump itu, AS menyatakan bahwa Yerusalem sepenuhnya akan menjadi ibu kota Israel. Sedangkan Palestina akan diberikan hak untuk mengelola Yerusalem Timur sebagai ibu kota jika kelak sudah berbentuk negara.
Selain itu, proposal Trump itu juga memberikan lampu hijau untuk mencaplok beberapa wilayah Tepi Barat yang selama ini bagian dari Palestina.
Liga Arab sendiri menyatakan rencana Trump itu tidak memberikan keadilan bagi rakyat Palestina.
Mereka tetap berpegang pada solusi dua negara bahwa batas negara Palestina adalah sebelum Perang Enam Hari pada 1967-ketika Israel mencaplok Tepi Barat dan Gaza-dan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.
(dea)