Klaim Myanmar dan Laos soal Upaya Bebas dari Virus Corona

CNN Indonesia
Senin, 23 Mar 2020 17:15 WIB
Laos dan Myanmar hingga kini menjadi dua negara di Asia Tenggara yang mengklaim masih terbebas dari pandemi virus corona.
Ilustrasi. Myanmar dan Laos tetap mengambil serangkaian langkah pencegahan virus corona. (Foto: AFP/RAUL ARBOLEDA)
Karantina dan Pembatasan Perjalanan

Meski belum ada kasus virus corona yang terkonfirmasi, Myanmar dan Laos menyatakan telah mengambil serangkaian langkah pencegahan virus Covid-19 masuk, salah satunya pembatasan perjalanan bagi pendatang asing.

Dikutip The Straits Times, Myanmar dan Laos telah menerapkan lockdown atau penutupan perbatasan darat, menutup seluruh sekolah, dan mempersiapkan rumah sakit lengkap dengan fasilitas kesehatan pendukung jika sewaktu-waktu ada kasus corona terkonfirmasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Myanmar juga telah memerintahkan karantina wajib di bawah pengawasan pemerintah bagi seluruh pendatang terutama dari negara dengan kasus virus corona terbanyak seperti China, Korea Selatan, Italia, Iran, Prancis, Spanyol, dan Jerman. Para pendatang, termasuk warga Myanmar, dari negara-negara itu juga berada dalam pengawasan ketat pemerintah.

Selain itu, para pendatang dari luar negeri juga wajib menunjukkan sertifikat medis yang menyatakan mereka tak memiliki gejala penyakit pernapasan akut.

"Kami paham bahwa negara kami bisa terpapar Covid-19 kapan saja. Kami telah memeriksa orang-orang yang datang dari setiap bandara, pos perbatasan, dan memang sampai saat ini kami tidak menemukan (orang positif corona), tapi kami terus bersiaga," kata juru bicara Kemenkes Myanmar, Dokter Khin Khin Gyi, kepada Straits Times.

Sementara itu, Laos juga telah menutup semua sekolah, tempat-tempat hiburan, dan menetapkan area karantina selama 14 hari bagi pendatang dari negara berisiko.

Perwakilan Badan Kesehatan Dunia (WHO) di Laos, Dokter Reiko Tsuyuoka, melihat bahwa negara pemerintahan Presiden Bounnhang Vorachith itu sudah siap menghadapi virus corona jika wabah tersebut masuk.

"Jika nanti Covid-19 masuk ke Laos, saya kira kami akan mengetahui hal itu dengan cepat," kata Tsuyuoka.

Kementerian Kesehatan Laos mengklaim berkat bantuan WHO dan mitra lainnya, pemerintah telah "mengembangkan sistem kuat untuk mendeteksi dan merespons ancaman kesehatan."

Tsuyuoka juga menganggap Laos telah memiliki beberapa laboratorium bagus dan jaringan epidemiologis terlatih yang tersebar di seluruh negeri.

Meski begitu, Tsuyuoka mengaku bahwa Laos memiliki alat pemeriksaan Covid-19 terbatas sehingga sejauh ini negara tersebut melakukan tes corona terhadap orang-orang tertentu, seperti yang memiliki gejala dan telah menjalin kontak atau kemungkinan terpapar virus corona.

Klaim Myanmar dan Laos soal Upaya Bebas dari Virus CoronaFoto: CNNIndonesia/Basith Subastian
(rds/evn)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER