Ma'ruf Dorong Perdamaian Ulama Pro Taliban dan Aghanistan

CNN Indonesia
Kamis, 05 Mar 2020 04:43 WIB
Wapres Ma'ruf Amin mendukung upaya perdamaian antara Amerika Serikat dan kelompok Taliban serta mendorong ulama pro Aghanistan dan Taliban untuk berdamai.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan mendukung upaya perdamaian antara Amerika Serikat dan kelompok Taliban. AS sebelumnya menandatangani perjanjian penarikan pasukan dari Afghanistan untuk mengakhiri perang yang sudah berlangsung selama hampir dua dekade.

Ma'ruf lantas mendorong agar para ulama pro kelompok Taliban dan ulama pro terhadap Afganistan untuk ikut berdamai usai AS dan Taliban resmi berdamai.

"Karena itu kita ingin ada Taliban dan Kabul [Afganistan] itu damai, nah kita dorong dengan Amerika karena faktor Amerika menjadi penting. dan itu sudah sekarang AS dengan Taliban dengan perjanjian. Dan kita harapkan juga nanti Taliban dan Kabul," kata Ma'ruf di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (4/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Ma'ruf menegaskan bahwa sikap Indonesia berkeinginan agar perdamaian di Afganistan berlangsung secara menyeluruh.

Ia lantas menjelaskan bahwa Indonesia sempat mempertemukan ulama-ulama yang pro Taliban, pro Afganistan dan pro terhadap Pakistan untuk membahas rencana perdamaian di Bogor pertengahan tahun 2018 lalu.

Pada pertemuan itu, ia mengatakan para ulama yang hadir sudah memiliki kesepakatan untuk mengupayakan perdamaian secara menyeluruh di kawasan tersebut.

[Gambas:Video CNN]

"Dan itu sudah ada kesepakatan untuk melakukan upaya-upaya perdamaian. Dan sudah ada deklarasi Bogor ya," kata dia.

Diketahui, pertemuan para ulama di Bogor itu dihadiri sekitar 19 ulama dari Afghanistan, 17 ulama dari Pakistan, dan 17 ulama dari Indonesia.

Pertemuan para ulama di Bogor itu menghasilkan Bogor Ulama Declaration of Peace. Beberapa poin dari deklarasi itu menyebutkan bahwa kekerasan dan terorisme tidak boleh diasosiasikan dengan agama, kewarganegaraan, peradaban, atau etnis manapun. Kekerasan ekstremisme dalam bentuk apapun, termasuk terhadap warga sipil dan pelaku aksi bunuh diri, dianggap bertentangan dengan prinsip Islam.

Selain itu, ulama juga berharap masalah perdamaian di Afghanistan dan Pakistan bisa diselesaikan secara musyawarah, sesuai anjuran Al-Quran surat As-Syura ayat 38. (rzr/evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER