Putin Bertemu Erdogan di Rusia Bahas Situasi Suriah

CNN Indonesia
Kamis, 05 Mar 2020 23:59 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan baru saja bertemu di Moskow, untuk mendiskusikan ketegangan di Suriah.
Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan baru saja mengadakan pertemuan di Moskow, untuk mendiskusikan ketegangan di Suriah.

Pertempuran di Idlib, Suriah, kian memanas hingga menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya bentrok dan krisis. Putin mengamini bahwa situasi di Idlib semakin menegang, sehingga perlu dilakukan 'percakapan langsung' antara kedua belah pihak.

"Kita perlu membicarakan segalanya, sehingga hal seperti ini tidak terjadi lagi dan tidak menghancurkan hubungan Rusia-Turki," kata Vladimir Putin seperti dikutip dari AFP, Kamis (5/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Erdogan pun berharap, Rusia mau menyetujui perjanjian gencatan senjata di Idlib, lokasi konflik antara Turki dan Suriah.

"Seluruh dunia berfokus pada kami. Diperlukan keputusan untuk meredakan kawasan konflik dan kedua negara kami," kata Erdogan.

Turki juga menuntut dukungan Uni Eropa untuk turun tangan dalam konflik di Suriah agar tidak mengulang krisis migrasi pada 2015 lalu.

[Gambas:Video CNN]

Pertempuran sengit beberapa pekan terakhir telah menewaskan puluhan tentara Turki. Sebanyak 34 tentara Turki tewas akibat serangan udara yang diluncurkan pasukan pemerintah Suriah di Provinsi Idlib, Jumat (28/2).

Sementara itu, Turki mengonfirmasi pada Minggu (1/3) bahwa mereka telah menyerang pasukan Suriah yang didukung Rusia, dan menembak jatuh dua pesawat tempur Suriah yang menewaskan 19 tentara melalui serangan pesawat nirawak.


Kelompok Observasi Hak Asasi Manusia di Suriah mengatakan, pertempuran kedua pihak kembali berlanjut pada Kamis (5/3) dan menewaskan setidaknya 15 warga sipil akibat serangan udara yang dilancarkan Rusia.

Para ahli mengatakan Putin memang tidak ingin bersitegang dengan Turki, tapi hal ini nampaknya tidak akan menghalangi Rusia untuk tetap mengambil alih wilayah perbatasan.


"Kemenangan di Suriah telah menjadi masalah gengsi bagi Rusia - dan bagi Putin secara pribadi," kata Yury Barmin, seorang analis Timur Tengah di Dewan Urusan Internasional Rusia. (ang/dea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER