Pasien Virus Corona di Inggris Dinyatakan Meninggal

CNN Indonesia
Jumat, 06 Mar 2020 13:39 WIB
Inggris mengumumkan kematian pertama akibat virus corona di negara itu. Pasien positif Covid-19 itu merupakan lansia dengan daya tahan tubuh lemah.
Inggris mengumumkan kematian pertama akibat virus corona di negara itu. Pasien positif Covid-19 itu merupakan lansia dengan daya tahan tubuh lemah. (Chinatopix via AP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Inggris mengumumkan kematian pertama akibat virus corona di negara itu. Pasien positif Covid-19 tersebut dinyatakan meninggal pada Kamis (5/3) waktu setempat.

"Saya sangat menyesal mengabarkan seorang pasien di Inggris yang dites positif Covid-19 meninggal dunia," kata kepala petugas medis Inggris Chris Whitty dalam sebuah pernyataan.

Pasien itu dirawat di Rumah Sakit Royal Berkshire di Reading, wilayah barat London. Korban merupakan warga berusia lanjut dengan daya tahan tubuh lemah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari AFP, pasien tersebut diyakini tertular virus itu di Inggris.


Sebelumnya pria Inggris dilaporkan meninggal setelah terinfeksi virus corona ketika dikarantina di kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di perairan Jepang.

Perdana Menteri Boris Johnson menyatakan simpati kepada keluarga korban.

[Gambas:Video CNN]

Pasien virus corona di Inggris terus melonjak hingga mencapai 115 kasus. Inggris telah membatasi pendatang yang berasal dari Italia, zona merah penyebaran corona dengan kasus terbanyak di Eropa.

Pihak berwenang mewajibkan siapa pun yang memiliki riwayat perjalanan ke Italia dalam dua minggu terakhir dan menunjukkan gejala untuk mengasingkan diri.


Guna menekan penyebaran virus itu, pemerintah Inggris menerapkan sejumlah langkah. Kebijakan corona kini berpindah dari fase sekadar menahan menjadi memperlambat penyebaran.

Pemerintah juga meminta warga bekerja dari rumah, serta mengurangi acara besar seperti pertandingan sepak bola dan menutup sekolah.


Hingga Jumat (6/3, virus corona telah menginfeksi lebih dari 97.000 orang dan menewaskan lebih dari 3.300 pasien di seluruh dunia. (dea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER