Belajar dari Isolasi di Asia sampai Eropa untuk Hadapi Corona

CNN Indonesia
Senin, 16 Mar 2020 18:33 WIB
Sejumlah negara di Benua Eropa sampai Asia menerapkan kebijakan isolasi untuk memerangi virus corona.
Ilustrasi warga Filipina di tengah (AP/Aaron Favila)
Amerika

Di wilayah Amerika Latin, kasus virus corona terus meningkat, dan telah merenggut setidaknya tujuh nyawa. Melansir AFP, Senin (16/3), ada lebih dari 550 orang terinfeksi Covid-19 di wilayah tersebut.

Pemerintah Venezuela memberlakukan kebijakan karantina serempak di tujuh negara bagian, termasuk ibu kota Caracas, guna menekan penularan virus corona.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga kini, virus tersebut telah menginfeksi 17 orang di Venezuela, tapi sejauh ini tidak ada korban meninggal.

Pemerintah Venezuela menangguhkan seluruh kegiatan masyarakat sejak awal pekan ini, termasuk kegiatan belajar di sekolah dan universitas, serta acara olahraga.

Namun distribusi makanan, layanan kesehatan, transportasi, dan keamanan tetap diperbolehkan.



Venezuela juga melarang penerbangan dari dan ke Eropa, Kolumbia, Panama, dan Republik Dominika. Sama seperti langkah Argentina dan Kolumbia yang juga memberlakukan kebijakan penangguhan perjalanan.

Serupa, Peru juga mewajibkan isolasi sosial selama 15 hari pada seluruh warganya, menyusul kasus corona di Peru yang telah tembus 71 kasus.

Hanya mereka yang membutuhkan "barang-barang penting" yang bisa pergi keluar rumah. Untuk itu, pemerintah menerapkan sistem penjagaan yang akan diawasi oleh tentara dan polisi.

Eropa

Kini kasus virus corona lebih banyak terjadi di luar China. Italia menjadi negara kedua dengan kasus virus corona terbanyak yakni mencapai 24.747 kasus.

Italia pun mulai menutup wilayahnya sejak pekan kemarin. Pemerintah melarang orang-orang untuk keluar rumah dan mengadakan acara, termasuk untuk menggelar upacara pemakaman.

Pemerintah Italia bahkan melaporkan sekitar tujuh ribu orang ke pihak berwajib karena tak mematuhi kebijakan isolasi yang dicanangkan pemerintah.

Beberapa perusahaan juga menghentikan produksinya. Salah satunya perusahaan produsen mobil Ferrari yang ditutup selama dua pekan.

Selain itu, pemerintah Italia telah menutup bandara hingga waktu yang ditentukan, termasuk fasilitas publik lain seperti restauran, bar, dan pertokoan lainnya, kecuali yang menjual makanan dan obat.



Pemerintah Kota Milan dan Roma juga menutup tempat-tempat wisata, termasuk taman dan perkebunan untuk mencegah orang-orang berkumpul.

Pemerintah Spanyol telah mengisolasi hampir seluruh wilayahnya mulai Sabtu kemarin. Mereka melarang orang-orang keluar rumah selama 15 hari, kecuali untuk pergi kerja, mendapatkan kebutuhan medis atau membeli makanan.

Untuk menegakkan kebijakan isolasi ini, pemerintah Spanyol mengerahkan tentara.

Sebelumnya, Spanyol hanya memberlakukan isolasi di Madrid dan Barcelona. Pemerintah juga akan menutup semua pertokoan dan tempat wisata, kecuali apotek dan supermarket.

Kasus virus corona di Spanyol terus melonjak dan mencapai 7.845 kasus, dengan 292 kematian, sedangkan 517 orang dinyatakan sembuh.

Pemerintah Prancis juga membatasi gerakan warganya dalam upaya untuk mengurangi penyebaran virus corona. Warga pun diimbau untuk meningkatkan social distance measure (jaga jarak dengan orang lain) dan tinggal di rumah.

Pemerintah telah menutup tempat penitipan anak, sekolah, universitas, bioskop, perpustakaan, museum, dan gedung teater, serta melarang pertemuan lebih dari 100 orang.

Mereka juga mengurangi operasional transportasi publik, termasuk pembatasan jadwal kereta jarak jauh penerbangan internasional.

Namun, pasar, toko makanan, apotek, pompa bensin, bank, penjual koran dan rokok akan tetap buka.
Belajar dari Isolasi di Asia sampai Eropa untuk Hadapi Corona(CNN Indonesia/Fajrian)
Hingga kini, kasus virus corona telah menginfeksi 5.423 orang di Prancis, dan merenggut 127 nyawa.

Setelah mengumumkan kasus pertama corona, Denmark juga mulai menutup seluruh perbatasan selama satu bulan, sehingga orang-orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk.

Pemerintah Denmark juga menutup sekolah, universitas, dan perpustakaan, serta meminta warganya untuk tetap tinggal di rumah.

Selain itu, Austria mengisolasi dua wilayahnya di bagian barat Tyrol. Para warga diimbau untuk melakukan karantina mandiri selama 15 hari dan menghindari kontak sosial, menyusul larangan pertemuan massal lebih dari lima orang.

Pemerintah Austria juga menutup tempat wisata dan pertokoan di sana, kecuali kantor pos, toko makanan, apotek, dan bank. Meski demikian, restoran dan kafe diperbolehkan buka sampai pukul tiga sore.

Mengekor negara-negara lain, Austria pun menangguhkan sementara penerbangan ke Prancis, Spanyol, Swiss, dan Italia. (ang/ayp)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER